Peran Komunikasi Keluarga untuk Mencegah Penyimpangan Remaja
Ilustrasi komunikasi dalam keluarga.
Komunikasi merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan ini di mana pun dan kapan pun. Begitu juga dalam lingkungan keluarga.
Komunikasi menjadi penghubung pesan diantara sesame anggota keluarga.
Terjalinnya sebuah komunikasi intensif, dinamis dan harmonis dalam keluarga tentu menjadi dambaan setiap keluarga.
Peran keluarga terutama orang tua, menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Terlebih lagi bila anak tersebut mulai memasuki usia remaja.
Pada masa tersebut adalah masa transisi seorang anak dari usia anak menjadi remaja yang mengalami banyak perubahan sosial.
Sehingga komunikasi keluarga akan mempengaruhi bagaimana tumbuh kembang seorang anak di lingkungan sosialnya.
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah keluarga. Merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi dengan anggota lainnya.
Sekaligus sebagai wadah dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai sebagai pegangan hidup.
Agar komunikasi anak dapat berlangsung positif ketika berada dalam lingkungan sosial bermasyarakat, maka butuh sebuah pola komunikasi keluarga yang baik.
Komunikasi yang harmonis tentu akan mempengaruhi perkembangan anak ke arah yang lebih baik.
Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan. Baik secara fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan masalah tertentu bagi seorang remaja.
Apabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, maka dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja. Meliputi pelaku kriminal, pengguna Narkoba dan pergaulan bebas.
Dua Etape Masa Remaja
Masa remaja seorang anak dibagi menjadi dua, yakni masa remaja awal (13-17 tahun) dan masa remaja akhir (17-21 tahun).
Biasanya perilaku-perilaku menyimpang yang sering terjadi pada seseorang berawal dari usia remaja.
Pada masa ini remaja belum memiliki tanggung jawab baik atas diri sendiri maupun orang lain.
Remaja masih merasa bebas tanpa beban. Remaja membutuhkan proses sosial.
Hal ini untuk belajar bertanggung jawab dan belajar menghadapi berbagai prilaku sosial lain.
Perkembangan pada masa remaja yang paling tampak adalah perkembangan fisik.
Perkembangan fisik yang ini adalah perubahan tinggi dan berat badan atau perkembangan setiap organ tubuh manusia.
Remaja pada umumnya sangat rentan terhadap pengaruh dari lingkungannya.
Karena di masa inilah remaja banyak mengalami berbagai gejolak mengenai jiwa psikologisnya, yang tanpa disadari remaja tersebut akan mengalami proses pencarian identitas diri.
Hal ini sering kali disebut masa pubertas, lantaran remaja rentan terjerumus ke dalam berbagai bentuk penyimpangan sosial atau yang lebih dikenal dengan kenakalan remaja.
Seperti akhir-akhir ini banyaknya penyimpangan seksual yang terjadi pada remaja seperti LGBT.
Pengaruh lingkungan yang saat ini sering terjadi pada anak usia remaja adalah perilaku LGBT.
Dalam hal ini anak remaja memulai pergaulan mereka dengan cara-cara yang seharusnya tidak pantas. Namun karena berbagai faktor lingkungan dan kemudian membawa para remaja terjerumus pada hal-hal yang tidak pantas untuk dilakukan.
Apalagi yang berhubungan dengan LGBT, sebab LGBT sangat berpengaruh negatif kepada remaja yang masih mencari jati diri.
Minimnya Peran Orang Tua
Ketika kurangnya peranan orang tua dalam komunikasi keluarga, maka ini akan berakibat sangat fatal. Bahkan bisa berlanjut sampai usia selanjutnya.
Selain terjeratnya akan seks bebas, remaja juga sangat rentan terpengaruh akan penyalahgunaan narkoba dan obat-obat terlarang serta kebiasaan merokok.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif. Berupa produk tembakau bagi kesehatan.
Tertulis tentang larangan merokok pada pasal 25b yaitu kepada anak di bawah usia 18 (delapan belas) tahun.
Peraturan pemerintah ini merupakan sebuah acuan dasar bahwa pemerintah sangat melarang adanya kegiatan merokok apabila dilakukan oleh anak usia remaja.
Namun, di samping itu juga peran orang tua sangatlah penting dalam menjaga usia remaja agar terhindar dari bahaya merokok.
Berkaitan dengan permasalahan pada anak usia remaja, fenomena yang sekarang banyak terjadi.
Sering kita lihat di media massa maupun eletronik serta media sosial, tindakan kejahatan, perilaku seks, narkoba, tawuran.
Termasuk kebiasaan merokok dan sebagainya merupakan contoh nyata dari tindakan negatif yang sudah menjadi sangat biasa dilakukan anak usia remaja saat ini.
Permasalahan yang terjadi saat ini, banyak sekali anak-anak remaja yang sudah mulai memiliki kebiasaan merokok.
Hal itu merupakan tantangan bagi para masyarakat, termasuk pemerintah dan orang tua untuk mengatasi kebiasaan merokok pada anak remaja tersebut.
Supaya mereka tidak terjerumus ke kegiatan yang negatif, termasuk merokok pada usia remaja.
Di sini diperlukan adanya komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan sosial di masyarakat. (Nadia Firdana Putri)