rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Perajin Batubara Menanti Walikota yang Peduli Perajin dan UMKM

Perajin Batubara Menanti Walikota yang Peduli Perajin dan UMKM

Esmanto saat membuat sovenir pahatan batubara

Esmanto, tak lagi sesibuk menerima orderan yang menggunung saat PT Bukit Asam Tbk masih menggali batubara di tambang Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat.

Sekarang, ia banyak bermenung menanti pesanan sovenir pahatan batubara buatannya mulai sepi pembeli.

Pria keturunan generasi ketiga kuli kontrak tambang Hindia Belanda 59 tahun ini kini menghadapi kondisi paceklik, tetapi tetap membuka bengkelnya “Cendra Lestari” di kawasan Tansi, RT 03 Kelurahan Tanahlapang, Sawahlunto.

Dia Berharap, ada pembeli karya artistik imajinatif sebagai tumpuan ekonomi keluarganya laris.

“Ya beginilah mas, kondisinya jauh beda pada saat tambang Ombilin masih berproduksi, orderan dan omset penjualan stabil. Sekarang sepi pembeli, tapi saya masih ingin bertahan dimasa paceklik saat ini.” Tutur Esmanto dengan nada datar.

Ayah tiga anak ini mengutarakan, disaat sulit sekarang dia harus memikul beban biaya ekstra pengadaan bongkahan batubara seharga Rp 170 ribu perkarung tepung terigu seberat 30-40 kilogram.

Padahal, disaat PT BA Unit Pertambangan Ombilin masih beroperasi, bahan baku baku bongkahan batubara itu diberi cuma-cuma alias gratis oleh perusahaan.

Esmanto memiliki keahlian sebagai pemahat batubara sejak 1998, selain itu juga punya keahlian sebagai tukang perabot dan pembuat periuk peralatan dapur dari bahan baja pelat tipis.

Walau punya tiga keahlian, Esmanto tetap memilih sebagai perajin batubara yang dikuasai secara otodidak.

Karya-karya pahatan batubara Esmanto terdiri dari berbagai varian duplikat alat-alat berat, rumah adat Minangkabau, patung kuda dan hewan lainnya.

Saat ini yang diproduksi hanya papan nama dengan harga mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta tergantung model dan tingkat kesulitan membuatnya. Lainnya, bisa dibandrol hingga mencapai Rp 4 juta.

“Bukan saya sendiri yang mengalami, tapi juga perajin lainnya seperti rekan Supri, Ulik, Sindai dan Santrik. Kami berharap, siapapun yang terpilih nanti sebagai walikota tolong perhatikan nasib kami sebagai perajin atau UMKM ini,” pungkas Hermanto mengakhiri pembicaraan. (Indra Yosef)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *