Penurunan Stunting jadi Fokus Tanahdatar
Bupati Tanahdatar Eka Putra.
Tanahdatar, rakyatsumbar.id -Penurunan stunting jadi fokus Tanahdatar. Penurunan angka stunting bukan hanya menurunkan angka persentasi saja.
Akan tetapi berbicara bagaimana masa depan Kabupaten Tanahdatar kedepannya dalam mempersiapkan generasi emas.
Mereka nantinya akan memimpin bangsa dan itu menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama.
Ketua Percepatan Penanganan Stunting sekaligus Wakil Bupati Tanahdatar Richi Aprian menegaskan itu saat mengikuti rembuk stunting, Selasa (12/7/2022).
Richi Aprian mengatakan, dalam penurunan angka stunting, Tanahdatar sebagai lokasi fokus stunting tahun 2022 sesuai dengan keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.10/M.PPN/HK02/2021.
Ini tentang penetapan perluasan kabupaten/kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2022.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Tanahdatar pada tahun 2021 berada di angka 21,5 persen.
Smentara berdasarkan penimbangan massal pada Agustus 2021, angka stunting di Tanahdatar adalah 14, 52 persen.
“Sehingga beban kita cukup besar bagaimana bisa menurunkan angka stunting dari 21,5 persen menjadi 14 persen pada 2024 sebagaimana target nasional,” kata Wabup.
Ia mengharapkan kerjasama seluruh pihak terkait dan menyatakan sikap untuk penurunan angka stunting di Tanah Datar.
“Tidak hanya kerjasama tapi juga kerja cerdas dari kita bersama.”
“Terkhusus camat, kepala unit Puskesmas, hingga walinagari. Mereka harus menyatakan sikapnya untuk penurunan angka stunting,” harapnya.
Masih Banyak yang Tidak Tahu Apa itu Stunting
Bupati Eka Putra saat membuka secara resmi kegiatan menyampaikan, Tanahdatar adalah daerah lumbung padi di Sumatera Barat.
Bahkan juga mengekspor susu sapi dan susu kambing ke Thailand dan daerah lainnya.
Tanahdatar juga mempunyai program unggulan satu rumah satu hafidz hingga saat ini sudah ada sebanyak 12 ribu anak yang hafal Al Quran.
Lebih lanjut dikatakan Bupati, Tanahdatar masuk prioritas ke dalam 514 kabupaten/kota di Indonesia untuk penurunan stunting.
Hanya saja, masih banyak masyarakat di Tanahdatar yang tidak tahu tentang stunting.
Bupati meminta semua yang terkait untuk mendata ulang angka stunting di Tanahdatar di mulai dari dasawisma.
“Kami komit melawan stunting, kami tetap patuh pada instruksi presiden tentu juga memahami kearifan lokal di kabupaten/kota masing masing,” pungkasnya. (ri)