rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Penerima Pin Emas Bidang Kepemudaan dan Olahraga Dipertanyakan

Penerima Pin Emas Bidang Kepemudaan dan Olahraga Dipertanyakan

David Suhu bersama Pesilat Kucing Putih Harimau Campo yang telah mengukir sejumlah prestasi di tingkat provinsi maupun nasional.

Padangpanjang, rakyatsumbar.id — Penyerahan penghargaan pin emas 10 tokoh yang dianggap memiliki sumbangsih dan prestasi untuk kemajuan Kota Padangpanjang pada Sidang Paripurna DPRD Kota Padangpanjang peringatan Hari Jadi Kota Padangpanjang, Selasa (01/12/2020). Khusus untuk kategori Kepemudaan dan Olahraga yang diserahkan kepada Aprisman Aranda, ternyata menjadi gonjang gonjing setelah penghargaan itu diserahkan.

David Suhu Dt. Rajo Alam sebagai pelaku olahraga di kota berjuluk Serambi Mekah itu mempertanyakan penunjukan pemberian pin emas atas nama Aprisman Aranda yang diketahui sebagai wasit nasional yang sudah berlinsensi FIFA dari Kota Padangpanjang.

Menurut David Suhu, pemberian pin emas untuk kategori Kepemudaan dan Olahraga yang diberikan oleh Pemerintah Kota Padangpanjang kepada Aprisman Ananda harus jelas kontribusinya terhadap pembinaan kepemudaan dan olahraga di kota itu, sehingga layak diberi penghargaan di peringatan Hari Jadi Kota Padangpanjang ke 230 itu.

Dijelaskannya, dalam pemberian pin emas itu, pemerintah Kota harusnya lebih jeli dalam mengkaji dan memberikan penghargaan. Jangan hanya berladaskan usulan dari OPD saja, bahkan dari informasi yang beredar, KONI Padangpanjang sebagai induk organisasi olahraga juga tidak mengusulkan nama yang terpilih menerima pin emas itu.

“Kalau bidang olahraga, jelas itu bidangnya ada di KONI. Organisasi itu sebagai induk yang menaungi kegiatan-kegiatan keolahragaan tentu lebih mengetahui dan memiliki data-data tentang pelaku olahraga di daerah setempat. Jika disebutkan sejumlah nama yang telah berprestasi dan mengharumkan nama Padangpanjang, ada nama Beni Ario Putra dan Fhisty Muis Maghfirah sebagai atlet Silat Padangpanjang yang lolos ke PON. Adalagi nama Ahmad Bram Maghfirah sebagai peraih 3 medali emas dalam iven Silat antar pelajar tingkat nasional yang kini dipercaya sebagai Ketua IPSI Kota Padangpanjang maupun Aulia Muty Maghfirah yang memperolah tiket ke Tanah Suci setelah menjuarai kejurnas Silat Pagar Nusa. Belum lagi dari cabang-cabang olahraga lainnya, saya rasa masih banyak yang lebih pantas menerima penghargaan tersebut,” urainya.

David Suhu juga meminta kepada Walikota Padangpanjang untuk membatalkan atau meninjau ulang keputusan penghargaan pin emas terhadap sejumlah tokoh yang dianggap belum pantas menerimanya dan tidak memberikan kontribusi positif terhadap kota Padangpanjang.

“Harus dibatalkan atau ditinjau ulang ini, jangan sampai ini menjadi preseden buruk terhadap kegiatan-kegiatan kemasyaratakan di Kota Padangpanjang. Jika memang ada penghargaan seperti, harus jelas kajian dan pengusulannya, jangan sembarangan saja memberikan penghargaan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Padangpanjang Primer mengakui tidak tau dengan pemberian pin emas terhadap Aprisman Aranda. Apalagi, dalam surat pengusulan yang disampaikan KONI ke Sekretariat Daerah Kota Padangpanjang, nama yang diusulkan adalah Drs.Aldias Sastra,MM.

“Alasan kita mengusulkan nama Aldias Sastra karena beliau merupakan mantan Ketua PSPP yang membawa PSPP lolos ke Divisi I Liga Indonesia, mantan Ketua PSSI, mantan Ketua KONI Kota Padangpanjang dan masih saat tercatat sebagai anggota Steward Pordasi Nasional. Sehingga, secara organisasi kami anggap layak sebagai tokoh pemuda dan olahraga penerima pin emas,” sebut Primer yang juga mantan Ketua PSSI Kota Padangpanjang itu.

Primer juga mengakui, meskipun telah diminta pengusulan nama dari KONI, tetapi dirinya tidak mengetahui tentang penunjukan Aprisman Aranda sebagai penerima pin emas bahkan dirinya baru tau nama tersebut, setelah adanya sejumlah wartawan yang menghubungi meminta tanggapan seputar pemberian pin emas tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Padangpanjang Maiharman mengakui, pengusulan sejumlah nama dari dinas yang dipimpinnya tersebut untuk kategori kepemudaan dan olahraga sebagai penerima pin emas pada peringatan HJK Padangpanjang ke 230.

“Kita mengusulkan dua orang ke panitia, pertama Aprisman Aranda sebagai wasit nasional yang berlisensi FIFA dari Kota Padangpanjang dan Junaidi sebagai pelatih atletik dari Padangpanjang. Tapi yang dipilih panitia Aprisman Aranda,” sebut Maiharman.

Kabag Tata Pemerintahan Setdako Padangpanjang Reflis ketika dihubungi Rakyat Sumbar membenarkan tentang pengusulan nama Aprisman Aranda dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Padangpanjang.

“Panitia penilaian yang terdiri dari Walikota, Wawako, Sekdako dan Kabag Tata Pemerintahan melihat sejumlah nama yang diusulkan tersebut. Kemudian meninjau dari kelengkapan admistrasi dan data yang dilampirkan, sehingga dari kategori kepemudaan dan olahraga dijatuhkan pilihan ke Aprisman Aranda, karena yang bersangkutan merupakan waist nasional dari Padangpanjang yang telah memiliki lisensi FIFA dan telah memimpin sejumlah pertandingan nasional dan internasional. Begitupun dengan kategori yang lain, kita melihat kelengkapan administrasi yang dilampirkan,” jelasnya. (ned)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *