PENAS Batal, Manufer: Pemko Harus Jawab Kekecewaan Masyarakat
Padang, Rakyat Sumbar–Keputusan pembatalan Kota Padang Sumatera Barat menjadi tuan rumah event Akbar acara Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Ke-16 pada Juni 2020, berdampak cibiran dan kekecewaan.
Diketahui Kota Padang telah disepakati menjadi tuan rumah berdasarkan hasil Rembug Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional pada PENAS XVI Petani Nelayan Tahun 2017 lalu di Aceh.
Dimana rencananya akan diselenggarakan di Kelurahan Aie Pacah Kecamatan Koto Tengah, Kota Padang dengan jumlah peserta yang luar biasa diperkirakan mencapai 50.000 orang.
Namun keluar surat dari Gubernur Sumbar dengan nomor 253/12975/DTPHP/12/2019, ditandatangani langsung Irwan Prayitno pada tertanggal (3/12/2019) tentang pembatalan event Akbar tersebut di Kota Padang.
Surat tersebut menyatakan, Pemprov menilai Pemko Padang dalam persiapan untuk menyambut PENAS 2020 dirasa tidak siap dan dipindahkan ke Padang Pariaman.
Menyikapi hal itu Anggota DPRD Kota Padang sangat menyesalkan pembatalan tersebut sehingga telah meminta klarifikasi kepada Pemko namun tidak mendapat tanggapan yang jelas.
Menurut Manufer Putra Firdaus terjadinya pembatalan sangatlah mengecewakan, dan berdampak tidak baik bagi masyarakat. Padahal persiapan nya cukup lama, dari 2017 sampai acara mulai bulan juni 2020 dengan anggaran sebesar 39 miliar yang telah tersedia.
“Kita sangat sayangkan, pemko gagal untuk mempertahankan terselenggaranya penas tani di Kota Padang. Padahal dampak kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat sangat besar” ujarnya.
Pembatalan tersebut lanjut anggota Komisi l DPRD Padang itu, Masyarakat Koto Tangah sangat kecewa, karena mereka sudah banyak mengeluarkan uang hingga sampai 15 juta untuk rehab rumah dan WC, untuk persiapkan tamu yang bakal menginap.
“Kita bahkan lebih kecewa lagi, pemko dalam klarifikasinya yang tiba di DPRD malah mengutus Sekda jumat lalu untuk menjelaskan, seharusnya Wali Kota atau paling tidak Wakilnya”, ujarnya.
Manufer, anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra itu juga mengungkapkan kekecewaan besar pada pemko, diketahui Manufer berasal dari Dapil Koto Tangah.
“Kita ingin mendengarkan pemko dalam menyikapi kekecewaan masyarakat.. bagaimana pemko mengobati rasa kecewa dari masyarakat”, ujar Manufer pada wartawan Minggu malam (15/12/2019).
“Karna ini berhubungan dengan dinas pertanian kota padang tidak adil juga rasanya kalau kita menyalahkan keseluruhan nya kepada dinas pertanian, disini kita juga harus mengkritik kerja sekda yang gagal mengkoordinir OPD-OPD yang ada di pemko padang”, pungkas dia.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggiatkan pertukaran inovasi antar petani, secara rutin memfasilitasi gelaran Pekan Nasional Petani Nelayan (Penas). (**)