Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Kabupaten Padangpariaman beruntung dikarunia dengan berbagai potensi panorama alam yang begitu menjanjikan.
Sebut misalnya, potensi keindahan pantai dan potensi sumber daya airnya yang terkenal jernih yang mengalir dari sela-sela pegunungan Tandikek dan sekitarnya.
Seperti diketahui, belakangan potensi air bersih ini bahkan banyak dikembangkan sebagai lokasi pemandian yang cukup menarik animo pengunjung.
Satu diantaranya, lokasi pemandian Lubuak Bonta yang terletak di Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam.
Seski jumlah pengunjung tidak seramai beberapa puluh tahun yang lalu, namun secara bertahap warga beserta jajaran pemerintahan nagari setempat kembali berikhtiar menghidupkan dan mempromosikan kembali pemandian yang terkenal sangat eksotis itu kepada masyarakat luar.
Airnya yang bening dan kebiruan menjadikan salah satu daya tarik tersendiri yang jarang ditemukan di lokasi pemandian lainnya di daerah lain.
“Alhamdulillah, kini sejak pemandian ini diaktifkan lagi, lumayan banyaklah pengunjung yang datang kemari, terutama pada saat hari Minggu atau hari libur nasional lainnya,” ungkap Yumi, salah seorang pedagang kelontong yang berjualan di sekitar lokasi pemandian Lubuak Bonta.
Menurutnya, untuk bisa menikmati sejuknya aliran air Lubuk Bonta para pengunjung tidak perlu mesti merogoh kocek dalam dalam, cukup dengan uang Rp3000 sudah cukup untuk bisa menikmati pemandian sepuasnya. Bahkan itu sekalian sudah termasuk biaya parkir sepeda motor.
“Karena itulah bagi kami pedagang keberadaan pemandian Lubuak Bonta ini jelas bisa memberikan harapan baru bagi kami, karena semakin banyak pengunjung datang berkunjung tentu itu sangat bagus bagi penambahan pendapatan kami sebagai pedagang,” terangnya.
Kadisparpora Pemkab Padangpariaman M.Fadhly dihubungi terpisah beberapa waktu lalu mengakui banyaknya potensi wisata yang terdapat di kawasan Nagari Kapalo Hilalang dan sekitarnya.
“Jadi bukan hanya pemandian Lubuak Bonta, namun di kawasan ini juga banyak potensi alam yang bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata ke depannya. Salah saatunya rumah putih peninggalan pemerintahan penjajahan Belanda, yang sebelumnya juga sudah direvitalisasi oleh pemerintah daerah,” terangnya.
Besarnya potensi wisata yang ada di kawasan itu sebut Fadhly tentunya merupakan sebuah anugerah yang layak disyukuri, tinggal lagi bagaimana agar potensi itu bisa dijaga dan dipelahara dengan baik.
Demikian pula pihaknya dari jajaran pemerintah daerah juga akan terus berkomitmen untuk mengembangkan beragam destinasi wisata yang ada di Padangpariaman, termasuk destinasi wisata yang ada di sekitar Nagari Kapalo Hilalang dan sekitarnya.
Di pihak lain, seperti informasi yang dihimpun melalui sejumlah warga setempat diketahui, lokasi pemandian Lubuak Bonta sebelumnya pernah begitu berjaya, khususnya sekitar era 70 S-D tahun 80 an. Bahkan waktu itu sempat muncul idiom, belum lengkap ke Padangpariaman jika belum mampir ke pemandian Lubuk Bonta. (ris)