Pelatihan Pijat Jantung Pecahkan Rekor Muri
Ribuan warga Padang dan sekitarnya mengikuti pelatihan pijat jantung di masjid, IDI Padang Pecahkan rekor Muri.
Padang, rakyatsumbar.id – Kota Padang menyabet rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).
Kali ini, rekor Muri dipecahkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Padang lewat Pelatihan Pijat Jantung Secara Hibrid Bagi Pengurus Masjid se-Kota Padang, Minggu (20/11/2022).
Ribuan peserta mengikuti kegiatan itu secara serentak.
Pelatihan pijat jantung diselenggarakan di 155 masjid di Padang.
IDI Cabang Padang bekerjasama dengan relawan mendatangi sejumlah masjid tersebut dan memandu pelatihan pijat jantung.
Setiap peserta beserta pengurus masjid yang hadir mendapat pengetahuan cara memijat jantung yang baik dan benar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr Sri Kurniayati mengucapkan selamat dan terimakasih kepada IDI yang telah memecahkan rekor Muri.
Menurutnya, sebanyak 2.155 peserta telah mengikuti pelatihan pijat jantung di sejumlah masjid.
“Selamat kepada IDI yang terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Padang, terutama dalam membantu kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Dr Sri Kurniayati berharap, melalui pelatihan pijat jantung tersebut, semua peserta mendapatkan ilmu dasar pertolongan pertama saat terjadi serangan jantung.
Ia juga berharap kegiatan ini terus berkelanjutan.
“Selamat kepada IDI Padang, semoga lebih sukses lagi,” katanya.
Perwakilan Muri Indonesia, Triyono menyerahkan langsung sertifikat Muri kepada Ketua IDI Cabang Padang dr Muhammad Riendra di Sekretariat IDI Padang.
Penyerahan penghargaan juga disaksikan langsung oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Padang beserta seluruh peserta pelatihan yang menyaksikan secara virtual.
“Tentunya Muri sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan IDI Kota Padang, kami mengucapkan selamat semoga yang dilakukan IDI Padang dapat ditiru oleh daerah lain,” kata Triyono.
Sementara itu, Ketua IDI Cabang Padang dr Muhammad Riendra menuturkan, kegiatan pelatihan tersebut am rangka menyikapi kondisi masyarakat.
Lantaran masih belum memahami bagaimana cara penanganan bantuan dasar pijat jantung.
Menurutnya, cukup banyak kasus henti detak jantung mendadak yang tidak tertangani dengan baik.
“Sebab itu kita memberikan pelatihan di masjid,” tuturnya. (ri)