rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Peduli Seni dan Budaya, Sulaiman Juned Terima Pin Emas

Peduli Seni dan Budaya, Sulaiman Juned Terima Pin Emas

PIN EMAS – Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memberikan penghargaan Pin Emas kepada Dr. Sulaiman Juned, S.S., M.Sn.

Padangpanjang, rakyatsumbar.id Pendiri dan Penasihat Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang, Dr.Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., menerima penghargaan Pin Emas dari Pemerintah Kota Padangpanjang dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-230 Kota Padangpanjang, Selasa (01/12/2020), di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Padangpanjang.

Pin emas diserahkan Pemerintah Kota Padangpanjang melalui Gubernur Sumatra Barat, Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi., M.Sc., didampingi Walikota Padangpanjang, H. Fadly Amran, BBA. Selain Sulaiman Juned, sembilan tokoh Padangpanjang lainnya juga menerima penghargaan yang sama.

Setiap tahun di puncak Hari Jadi Kota (HJK), Pemerintah Kota Padangpanjang memberikan penghargaan Pin Emas kepada tokoh masyarakat yang telah mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan kemasyarakat di Kota Padangpanjang. Tradisi pemberian Pin Emas itu sudah berlangsung beberapa tahun terakhir dan disambut positif masyarakat.

Tahun ini, Pin Emas diterima sejumlah tokoh dengan berbagai bidang pengabdian, yaitu: Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn. (Bidang Seni Budaya dan Adat Istiadat), Drs. H. Hamidi Labai Sati (Bidang Keagamaan), Reflida (Bidang Pemberdayaan Perempuan), Syamsoedarman (Bidang Sosial dan Kemasyarakatan), Hariyanto, A.Md. (Bidang Lingkungan Hidup), Dr. H. Novi Hendri, S.E., M.Si. (Bidang Kemanusiaan), Aprisman Aranda (Bidang Kepemudaan dan Olahraga), Yusnidar (Bidang Koperasi, Dunia Usaha dan UMKM), Niki Martoyo, S.Pt. (Bidang Pendidikan), dan Dr. H. Suir Syam, M.Kes., MMR. (Bidang Kesehatan).

Pin Emas diterima sejumlah tokoh dengan berbagai bidang pengabdian di puncak Hari Jadi Kota Padangpanjang.

Walikota Padangpanjang H. Fadly Amran mengucapkan terima kasih kepada tokoh-tokoh masyarakat penerima penghargaan yang telah bersama-sama Pemerintah Kota Padangpanjang membangun kota ini dengan berbagai pengabdian sesuai bidang yang ditekuni.

“Terima kasih atas kerja sama yang baik selama ini, semoga Padangpanjang semakin jaya dan maju dengan iklim kerja-kerja kreatif,” kata Walikota.

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno dalam sambutannya mengatakan, sejarah panjang Kota Padangpanjang memberikan peluang dan potensi yang luar biasa di masa depan. “Padangpanjang ini luar biasa. Perlu dimobilisir segala potensi itu untuk Padangpanjang jaya di masa depan,” kata Gubernur.

Ia juga memberi apresiasi kepada Pemerintah Kota Padangpanjang yang mampu merangkul potensi-potensi yang ada di masyarakat, di antaranya dengan memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh Padangpanjang.

“Kita harus percaya diri, punya keyakinan diri, bahwa dengan kerja bersama Padangpanjang bisa,” tambah Irwan Prayitno.

Seni Jalan Hidup

Di ranah seni dan budaya, Sulaiman Juned menjadikan seni sebagai jalan hidup. Ia dikenal aktif menggerakkan Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang yang ia dirikan sejak 27 tahun lampau. Di komunitas itu, ia mengajar teater, sastra, seni, budaya, dan literasi kepada anak-anak didiknya yang saat ini dari komunitasnya itu melahirkan banyak alumni dan telah mengabdi di berbagai kota di Tanah Air.

Doktor pada Prodi Penciptaan Seni/Pengkajian Seni, Minat Penciptaan Seni Teater, Program Doktoral (S-3) ISI Surakarta yang lahir di Gampong (desa) Usi Dayah, Pidie, Aceh pada 12 Mei 1965 dan bermukim di Padangpanjang ini, juga dikenal sebagai penulis, penyair, seniman, Dosen/Ketua Jurusan Seni Teater di ISI Padangpanjang, selain sebelumnya menjadi dosen dan guru di sejumlah sekolah dan kampus di Sumatra Barat.

Di ranah kepenulisan, ia menulis puisi, cerpen, esai, drama, reportase budaya, artikel, kolom, yang terbit di berbagai media massa di Indonesia. Karya-karyanya juga terhimpun di banyak buku antologi bersama maupun buku tunggal.

Sementara di ranah teater, ia telah memainkan 250 judul naskah lakon baik naskah luar negeri maupun dalam negeri, dan berperan sebagai aktor menjadi tokoh yang tanpa dialog sampai menjadi tokoh utama. Ia juga menyutradarai 152 judul naskah lakon baik dari karya penulis dunia, nasional, dan daerah.

Dari aktivitas teater, sastra, dan jurnalistik telah membawanya mengelilingi Indonesia; Aceh, Medan, Padang, Riau, Jambi, Palembang, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Yogyakarta, Solo, Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Irian Jaya, serta Malaysia, Singapura, Jepang, Brunei Darussalam dan India. (*)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *