Padang, Rakyat Sumbar– Pengusaha nasional asal Sumatera Barat, Ricky Donals Datuak Paduko Marajo, menyerukan lahirnya gerakan “Sumbang Bangkit” sebagai respon atas melambatnya pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang kini tercatat hanya 3,94 persen, terendah di Pulau Sumatera.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus bergerak bersama setelah fakta menunjukkan ekonomi Sumbar nyungsep ke posisi terbawah di Sumatera,” ujar Ricky Donals kepada media di Padang, Sabtu (4/10/2025).
Menurut pemilik Marawa Beach dan Monopoli Bukittinggi itu, kebangkitan Sumbar dari keterpurukan ekonomi dan sosial hanya bisa terwujud melalui kolaborasi nyata antara semua elemen — pemerintah, pengusaha, wakil rakyat, dan masyarakat perantau.
“Bukan kolaborasi di bibir saja. Gubernur, bupati, walikota, wakil rakyat, dan para pengusaha, baik di daerah maupun di rantau, harus bergerak bersama membangkitkan potensi ekonomi, sosial, dan budaya Minangkabau,” tegasnya.
Ricky Donals menilai, jaringan perantau Minangkabau yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara merupakan kekuatan besar yang harus dioptimalkan.
“Bangkitnya Sumbar harus dimulai dengan sumbang dari semua pihak — tidak hanya modal, tapi juga ide, ilmu, dan jaringan. Kalau semua bergerak, Sumbar akan maju,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan sektor UMKM, perdagangan, kuliner, dan pariwisata sebagai motor utama ekonomi daerah. Di sisi lain, pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan disebutnya sebagai pondasi masa depan Sumatera Barat.
“Anak muda Minang perlu dibekali keterampilan, mental wirausaha, dan rasa percaya diri. Bangkit artinya kita menyiapkan generasi yang tangguh dan tidak tertinggal,” tambahnya.
Lebih lanjut, Datuk Ricky menegaskan bahwa gerakan “Sumbang Bangkit” harus berpijak pada nilai-nilai budaya Minangkabau sebagai identitas dan kekuatan utama.
“Bangkit bukan berarti meninggalkan adat. Justru budaya adalah jati diri dan daya tarik utama kita,” tutupnya.(*)