Pasar Raya Solok Masih Semrawut, Wawako Janji Carikan Solusinya
Solok, rakyatsumbar.id–Pembenahan Pasar Raya Solok hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah yang mesti dicarikan solusinya oleh Pemerintah Kota Solok. Berbagai upaya mewujudkan pasar raya Solok menjadi pasar yang bersih, rapi dan nyaman terus dilakukan, meski semua itu hanya sebatas harapan.
Melihat kondisi Pasar Raya Solok selama ini memang begitu sulit dilepaskan dari kesan semrawut, ditambah riol pasar yang sering menebar bau tidak sedap dan kondisi becek saat musim hujan. Kesan tersebut sudah lama melekat di wajah pasar yang menyumbang pendapatan bagi Kota Solok.
Menurut Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra, Pemerintah Kota Solok bersama pihak terkait terus berupaya mencarikan solusi mengurai persoalan klasik ini. Yang jelas, pembenahan Pasar Raya Solok menjadi salah satu fokus pemerintah untuk diwujudkan. Secara kasat mata, perwajahan Pasar Raya Solok masih jauh dari sempurna. Sejumlah titik masih semrawut dan kurang sedap dipandang. Terpal-terpal plastik menghiasi sejumlah sudut pasar.
“Kita akan benahi Pasar Raya Solok sehingga nyaman dan aman bagi semua pihak baik pedagang maupun pengunjung pasar,” kata Ramadhani.
Dalam perencanaannya, Pemko akan memasangkan rangka baja di seluruh atap yang sekarang hanya dipasangkan terpal plastik, sehingga kesannya jauh lebih rapi dan tertata dengan baik.
Menurut Wawako, pembenahan pasar merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke pasar.
“Kalau pasar kita tertata rapi, tentu masyarakat akan senang untuk berbelanja di pasar. Secara otomatis kunjungan akan naik dan transaksi pedagang juga meningkat,” katanya.
Rencananya, Pasar Raya Solok akan dibenahi dalam tahun anggaran 2022. Dalam kunjungan itu, Wawako Solok didampingi Asisten Setda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Jefrizal, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Perkim serta OPD terkait.
Ramadhani sangat yakin pembenahan Pasar Raya Solok akan disambut baik oleh para pedagang. Memang beberapa kali, upaya revitalisasi pasar sempat menuai polemik, namun hal itu disinyalir akibat tidak konsistennya dalam rencana pembenahan.
“Saya sangat yakin bapak dan ibu yang berdagang di pasar akan sangat mendukung pembenahan pasar.Pembenahan yang dilakukan tentu untuk pedagang kita juga agar transaksi dan tingkat kunjungan meningkat,” tutupnya. (wel)