Padangpariaman Daerah Rawan Musibah, Butuh Kewaspadaan Dini
Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Kabupaten Padangpariaman selama ini memang dikenal cukup rawan terhadap berbagai kejadian musibah atau bencana.
Baik itu musibah banjir, longsor hingga musibah gempa bumi dan sejenisnya.
Salah satunya terlihat dari musibah gempa dahsyat yang sempat mengguncang daerah ini pada tanggal 30 September 2019 yang lalu.
Bencana gempa dahsyat saat itu, bahkan masih meninggalkan bekas dan trauma mendalam bagi warga di daerah ini.
Pasalnya, bekasnya masih bisa terlihat hingga detik ini, ditandai keberadaan kampung yang hilang, terletak di kawasan Cumanak, Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padangpariaman
Untuk mengenang kejadian gempa yang pernah melanda kawasan itu, oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ketika itu sempat membangun Monumen Peringatan Gempa, yang terlihat masih berdiri kokoh hingga detik ini.
Waspadai Dampak Bencana
Terkait kerawanan bencana yang melanda daerah ini, Kalaksa BPBD Padangpariaman, El Abdes Marsyam mengakui pentingnya sikap kewaspadaan dan hati-hatian semua pihak.
Terutama dalam mewaspadai berbagai kemungkinan kejadian musibah atau bencana alam yang mungkin bisa terjadi kapanpun.
“Memang bagaimanapun yang namanya sikap kehati-hatian itu tentunya jelas tetap diperlukan, terutama sebagai bentuk kewaspadaan dini dalam menghadapi musibah yang terjadi,” terangnya.
Menurutnya, sikap kehati-hatian ataupun kewaspadaan dalam menghadapi suatu musibah tentunya merupakan keniscayaan yang perlu dilakukan.
Tidak terkecuali perlunya mewaspadai dampak dari kejadian atau potensi bencana di daerah lain.
Misalnya isu gempa Mega trust yang ada di Kepulauan Mentawai, maupun bencana lainnya, seperti dampak dari Letusan gunung Merapi yang terjadi di Kabupaten Agam beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pengalaman yang terjadi, akibat dari banjir lahar dingin yang sempat melanda kawasan itu juga ikut berdampak terhadap terjadinya banjir bandang di beberapa aliran sungai di Padangpariaman.
“Jadi prinsipnya sikap kehati-hatian atau kewaspadaan itu tentunya tetap perlu selalu kita perhatikan, sehingga bila sewaktu waktu terjadi musibah kita bisa mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan,” ulasnya.
Berserah Diri ke Allah SWT
Tidak kalah pentingnya, sebut El Abdes yang juga Kadis PUPR Padangpariaman, tentu disadari bersama, terjadinya suatu musibah tentunya tidak terlepas dari kehendak yang Kuasa.
karena itu selain perlunya sikap kewaspadaan dan jehati-hatian, sebagai orang yang beriman kita juga perlu memohon perlindungan dan berserah diri sepenuhnya hanya kepada Allah SWT.
“Karena kan tugas kita sebagai manusian hanya bisa berusaha dan berdoa, termasuk bagaimana berusaha untuk menghindar dari setiap ancaman musibah atau bencana yang mungkin terjadi,” terangnya.
Demikian pula sebagai umat beragama, juga tentunya perlu senantiasa berdo’a kepada Allah SWT, agar daerah dan masyarakat Padangpariaman bisa terhindar dari segala bentuk musibah dan marabahaya yang terjadi. (ris)