Padang Jadi Episentrum Kreativitas Nasional, Creative Trip ICCN 2025 Suguhkan Rasa, Romansa, dan Ragam Budaya

Padang Jadi Episentrum Kreativitas Nasional, Creative Trip ICCN 2025 Suguhkan Rasa, Romansa, dan Ragam Budaya.

Padang, Rakyat Sumbar — Kota Padang menjadi sorotan nasional sebagai tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Creative Cities Network (ICCN) 2025 yang digelar pada 6–10 Agustus 2025. Agenda bertajuk Bajamba Rakornas ICCN 2025 ini tak sekadar ajang koordinasi jejaring kota kreatif se-Indonesia, namun juga menjadi ruang eksplorasi budaya, sejarah, hingga kekayaan kuliner Minangkabau melalui program Creative Trip yang disambut antusias para peserta.

Ketua Pelaksana Rakornas ICCN 2025, Yulviadi Adek, menyebutkan bahwa filosofi bajamba yang menjadi tema utama kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Minang. “Selain berdiskusi soal arah kota kreatif, peserta juga diajak menikmati kekayaan budaya dan kuliner khas Sumatera Barat. Ini momentum strategis untuk memperkuat jejaring kreatif lintas daerah,” ujarnya.

Rendang, Romansa, dan Rasa di Hari Kedua Creative Trip

Memasuki hari kedua Creative Trip, peserta diajak menyelami lebih dalam identitas budaya Minangkabau. Perjalanan dimulai dari kunjungan ke Museum Rendang di kompleks Museum Adityawarman, di mana peserta diperkenalkan dengan keragaman rendang—ikon kuliner Minang yang mendunia. Tak sekadar mencicipi, mereka juga diajak memahami filosofi dan sejarah rendang yang menjadi simbol warisan dan identitas.

“Rendang itu bukan hanya lauk, tapi narasi rasa dan nilai-nilai budaya yang hidup dari generasi ke generasi,” tutur Yulviadi.

Usai mencicipi kisah dari dapur Minang, rombongan bergerak menuju kawasan kreatif Gunung Padang, salah satu kantong cipta yang dikembangkan oleh Pokdarwis Gunung Padang. Di lokasi ini, peserta disuguhi pengalaman literasi yang kuat: dari narasi-narasi lokal, kisah cinta tragis Siti Nurbaya karya Marah Rusli, hingga edukasi kreatif berbasis kearifan lokal.

“Banyak peserta terkesima dengan cara komunitas mengemas nilai-nilai lokal menjadi sesuatu yang hidup dan inspiratif,” jelas Yulviadi.

Menelusuri Jejak Heritage Kota Tua Padang

Petualangan budaya berlanjut ke Kota Tua Padang, sebuah kawasan historis yang menyimpan warisan arsitektur kolonial, jalur perdagangan rempah, dan atmosfer multietnis yang kental. Di sini, peserta diajak mengikuti sesi walking tour menyusuri gang-gang klasik dan tepian Batang Arau, seraya menikmati atmosfer tempo dulu yang kini direvitalisasi sebagai ruang kreatif urban.

“Seperti syair lama yang menyebut urang Padang suka ‘jalan barampek’, hari ini kami rasakan langsung semangat itu di tiap langkah,” kata Yulviadi sambil tersenyum.

Tak hanya itu, di Kota Tua juga digelar talkshow sejarah Kota Padang yang menghadirkan narasi panjang kota ini dari masa ke masa. Atraksi barongsai turut memeriahkan kawasan dalam rangka perayaan Hari Jadi Kota (HJK) Padang, menegaskan Padang sebagai kota dengan warisan budaya yang inklusif dan hidup.

Lebih dari Rakornas, Ini Perayaan Identitas dan Kolaborasi

Rangkaian kegiatan Creative Trip Rakornas ICCN 2025 membuktikan bahwa kreativitas tak lepas dari akar budaya. Kota Padang tidak hanya menyambut para peserta dari berbagai penjuru Indonesia, tapi juga memperkenalkan wajahnya yang penuh cerita—dari rendang yang merakyat, legenda yang menggugah, hingga ruang-ruang kota tua yang sarat makna.

Rakornas kali ini tak sekadar bicara strategi, tapi juga menyentuh hati—mempertemukan rasa, sejarah, dan masa depan dalam satu meja bajamba.(*)