Orang Tua Murid Ramai-ramai Tolak Vaksinasi
Padang, rakyatsumbar.id -Sejumlah wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Sungai Sapiah Kuranji, melakukan aksi unjukrasa di sekolah tersebut.
Mereka menyatakan menolak palaksanaan vaksinasi terhadap anak usia 6-11 tahun. Lantaran menilai vaksinasi anak tidak aman.
“Kami menolak pelaksanaan vaksinasi anak.”
“Jika di daerah lain lakukan vaksinasi anak , kami minta sekolah ini tidak dilakukan,” kata salah seorang wali murid Irna (45), Jumat (11/2).
Dikatakannya, siapa yang akan menjamin anak mereka jika setelah vaksinasi terjadi hal-hal membahayakan,
Ia berharap, meskipun tidak ikut vakasin, anak-anak tetap mendapatkan haknya untuk belajar di sekolah.
“Kami ingin anak-anak tetap sekolah tatap muka, meskipun tidak divaksin,” ujarnya.
Ia menilia, peraturan yang di buat walikota sama dengan menghambat program belajar sembilan tahun.
“Pemerintah telah melanggar Hak Azazi Manusia (HAM) dalam memperoleh pendidikan,” tegasnya.
Salah seorang orangtua siswa SD Dewi, 35, mengatakan, aturan Pemko Padang selalu berubah-berubah.
Pada awalnya, Dinas Pendidikan Kota Padang tak memaksa para siswa SD untuk vaksin. Lalu vaksin siswa ada kaitannya dengan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Kebijakan Pemko Padang ini berubah-berubah, sekarang Dinas Pendidikan Kota Padang memaksakan siswa untuk vaksin.”
“Tak hanya itu, juga berhubungan dengan tak boleh belajar Tatap Muka bagi siswa SD tak vaksin,” ujarnya.
Menurutnya, sebagian besar orangtua siswa tak setuju anaknya divaksin.
Ia menekankan, tak seharusnya Walikota Padang memaksakan siswa SD untuk vaksinasi
Bila tak boleh belajar tatap muka terhadap siswa belum vaksinasi, artinya sama dengan mengkebiri hak dasar anak untuk mendapatkan pendidikan.
Tampung Aspirasi Walimurid
Kepala Sekolah SDN 10 Sungai Sapiah Kuranji Rahmawati mengatakan, sampai saat ini belum ada keputusan tetap bagi anak tidak vaksin untuk sekolah.
“Pihak sekolah hanya melaksanakan aturan dari Dinas Pendidikan dan Pemko Padang,” ujarnya.
Jadi, untuk sementara waktu daripada anak yang menolak vaksin tidak belajar maka sekolah akan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.
“Tugas kepada siswa antar ke sekolah kembali, pada minggu depannya” ujarnya.
Camat Kuranji Eka Putra Bahari mengatakan, pihak kecamatan telah menampung aspirasi dari wali murid, agar yang tidak vaksin tetap melakukan tatap muka.
“Aspirasi walimurid ini akan kita bawa ke Pemko Padang melalui Dinas Pendidikan. Hasilnya tinggal menunggu saja,” ujarnya.
Untuk sementara, wali kelas memberikan tugas kepada walimurid yang datang ke sekolah dan tugas kerjakan di rumah. (endang pribadi)