Jakarta,Rakyat Sumbar — Program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto tidak lama setelah dilantik sebagai Presiden ke-8, kini mulai menampakkan hasil nyata. Melalui penugasan pemerintah, BUMN konstruksi Nindya Karya bergerak cepat membangun dan merenovasi gedung sekolah serta asrama sebagai penopang pendidikan dasar rakyat tanpa sekat ekonomi.
Plt. Direktur Utama Nindya Karya, Firmansyah, menegaskan pihaknya menjawab penugasan negara dengan total.
‘Bagi Nindya Karya, mendapat tugas menyiapkan gedung, asrama, serta sarana-prasarana belajar dari Presiden melalui kementerian, jawaban kami satu: laksanakan dan sukseskan,” ujar Firmansyah di Jakarta, Senin (4/8/2025).
Tahap pertama pembangunan terbagi dua bagian. Tahap 1A yang mencakup 63 lokasi telah tuntas dengan serah terima pekerjaan (PHO) pada 13 Juli 2025, setelah melewati masa pelaksanaan 65 hari kalender.
Sementara itu, Tahap 1B yang meliputi 37 lokasi menunjukkan progres signifikan.
“Alhamdulillah, per 2 Agustus 2025 progres fisik sudah mencapai 89,02%, jauh melampaui target rencana 60,04% atau deviasi positif sebesar 28,98%. Proyek ini ditargetkan rampung sepenuhnya pada 17 Agustus 2025 dengan durasi pengerjaan 45 hari kalender,” jelas Firmansyah.
Kecepatan dan kualitas pengerjaan Nindya Karya menuai apresiasi berbagai pihak. Ketua PJKIP Sumatera Barat, Almudazir, yang meninjau langsung salah satu sekolah di Padang, menyebut hasil pembangunan sebanding dengan sekolah modern di kota besar.
“Wah, setara dengan sekolah di kota besar. Bersih luar dalam, sarana belajar lengkap, dan asrama representatif,” ungkapnya.
Para pemerhati pendidikan dasar juga menilai bangunan sekolah rakyat yang dikerjakan Nindya Karya sudah memenuhi kualifikasi standar modern. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo menjadikan Sekolah Rakyat sebagai kawah candradimuka pendidikan dasar untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.(*)