Agam, rakyatsumbar.id – Pancasila merupakan alat pemersatu dan penguat ketahanan nasional. Dari kelima sila tersebut, terkandung nilai-nilai luhur yang ada di dalamnya.
Nilai seperti ketuhanan, persatuan nasional, keadilan sosial dan kemanusiaan universal dapat menjadi kompas yang menuntun sikap bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik.
Anggota DPR/MPR RI Hj. Nevi Zuairina menegaskan pentingnya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sebagai pilar utama dalam mendukung visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di Lubuk Basung, Kabupaten Agam,Sumatera Barat beberapa waktu yang lalu.
Dalam sosialisasi yang dihadiri Ratusan masyarakat Lubuk basung,kabupaten Agam,Sumatera Barat, Nevi Zuarina menekankan bahwa ekonomi kerakyatan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan seluruh pihak, baik pemerintah, legislatif, maupun masyarakat.
Nevi menyebut model pembangunan yang kini dirancang oleh Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk memastikan pemerataan kesejahteraan di seluruh lapisan masyarakat.
“Ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dibangun atas dasar semangat kekeluargaan seperti yang tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945. Tidak bisa tunggal, harus gotong royong,” ujar Nevi Zuairina
Sebagai legislator dari Komisi VI DPR RI dan anggota MPR RI, Nevi Zuarina merasa terdorong untuk terus belajar dan menyesuaikan diri demi menjalankan amanah yang diberikan. Ia mengaku peran sebagai anggota MPR RI membuatnya harus menjadi negarawan yang sigap dan tanggap terhadap isu-isu strategis bangsa.
Salah satu program konkret yang tengah digagas, lanjut Nevi, adalah penyebaran koperasi Merah Putih. Ia berharap program-program tersebut mampu menyentuh langsung masyarakat di tingkat bawah dan menyebar merata ke seluruh wilayah Indonesia.
“Anggaran harus benar-benar terserap hingga ke desa-desa. Ini bukan soal program seremonial, tapi menyentuh kebutuhan dasar rakyat,” tegasnya. (fwi)