Musim yang Berat Buat Semen Padang, Bertahan di Liga 1 Setelah Menang Lawan Arema

Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida dan M. Ridwan, berpelukan setelah mengalahkan Arema FC, 0-2 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, (24/5). M. Ridwan mencetak satu gol, dan Semen Padang FC, tetap di Liga 1 berkat kemenangan itu. ISTIMEWA

Padang, rakyatsumbar.id – Doa masyarakat Minang terkabulkan. Akhirnya Semen Padang FC tetap bermain pada Liga 1 musim depan, setelah menang tandang 0-2 (0-0) melawan Arema FC, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, (24/5) pukul 16.00 WIB.

Dua gol kemenangan Kabau Sirah ini tercipta pada babak kedua, masing-masing melalui kaki Filipe Chaby, menit 72 dan M. Ridwan menit 90+4. Kedua tim bermain imbang 0-0 pada babak pertama.

Torehan 3 angka hasil kemenangan itu menambah koleksi poin akhir Rosad Setiawan dkk, menjadi 36, dari 34 pertandingan. Semen Padang FC pun mengakhiri Liga 1 musim 2024-2025 ini pada peringkat akhir 13, dari 18 tim.

“Alhamdulillah, peringkat 13 dan Semen Padang stay (bertahan) di Liga 1. Terima kasih atas doa masyarakat Minang,” kata CEO Semen Padang FC, Win Benardino, menjawab telepon seluler Harian Rakyat Sumbar, Minggu, (25/5) siang. 

Tiga tim terdegradasi pada musim ini, yakni PSS Sleman pada posisi 16, poinnya 34, Barito Putera  peringkat  17,  poin 34, dan PSIS Semarang posisi 18 dengan poin 25. Tim tim itu akan bermain di Liga 2 musim depan. 

PSS Sleman dan Barito Putera, sebenarnya juga menang pada pekan ke 34. Tapi, kemenangan  itu tidak mampu menahan Semen Padang untuk tetap tinggal di Liga 1, sebab peroleh poin akhir tim-tim itu kalah dari Semen Padang FC. 

Barito Putera yang punya peluang kuat menggusur Semen Padang, bermain bagus dan mengalahkan PSIS 1-2, walaupun main tandang. Sementara itu, PSS Sleman menang telak 0-3 lawan tuan rumah Madura United.  

“Kita bersyukur, yang kita jalani di musim ini banyak pelajarannya. Banyak hal yang luar biasa yang dipelajari di musim ini,” ucap Win, melanjutkan. 

“Harapan kami dengan perjalanan ini semakin semangat untuk mendukung Semen Padang FC. Mudah-mudahan musim berikutnya lebih baik lagi,” tambah Win. 

Tak Ingin Degradasi

Kesebelasan Semen Padang FC memulai pertandingan lawan Arema FC, memakai kostum Kuning-kuning. Pada babak pertama hanya memperoleh dua peluang. 

Tendangan bebas Irkam Mila menit ke 8, mampu tertangkap kiper Arema, Lucas Frigeri, begitu pun diving heading (sundulan sambil terbang) menit 45+3 hanya menyamping di sisi gawang Arema. Skor 0-0 pada babak pertama. 

Naas, Semen Padang kehilangan bek andalannya, Tin Martic yang cedera pada pertengahan babak pertama. Pemain asal Kroasia ini ditarik keluar menit 21, dan penggantinya Filipe Chaby.

Awal babak kedua, Semen Padang FC memasukkan pemain bernaluri menyerang, Gala Pagamo, menggantikan Dodi Alexvanjin, untuk menambah daya gedor. 

Namun, hanya dua peluang yang baru tercipta, melalui sundulan  Firman Juliansyah. Tapi, headingnya menerpa mistar gawang, dan tendangan Chaby,  menit 65 ditangkap kiper lawan. 

Sadar butuh kemenangan, dan tak ingin terdegradasi, karena timnya terancam oleh hasil Barito Putera unggul atas PSIS Semarang, dan PSS Sleman unggul atas Madura United, maka Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida kembali mengubah taktik. 

Juru racik strategi asal Portugal  ini memainkan penyerang M. Ridwan dengan menarik keluar Irkam Mila. Strategi ini cukup ampuh, sebab timnya memecah kebuntuan dan  mencetak gol. 

Gol pembuka itu tercipta melalui kaki kiri pemain pengganti, Filipe Chaby pada menit 72, setelah menerima umpan datar Cornelius Stewart di dalam kotak penalti Arema FC.  Skor 0-1 untuk Semen Padang. 

Tertinggal 0-1, Singo Edan julukan Arema FC pun “menggila”. Tim ini menyerang habis habisan barisan pertahanan Semen Padang FC secara bertubi-tubi. 

Peluang demi peluang yang mereka peroleh, tetapi tidak bisa berbuah gol, seperti sundulan Rifai menit 77 menyamping tipis di gawang Semen Padang yang dikawal Arthur Augusto. 

Setelah itu, peluang Dalberto, menit 80, lalu menit 84, Salim Akbar tak bisa menaklukan Arthur Augusto, walaupun sudah one on one (satu lawan satu) dengan kiper Semen Padang itu. Banyak peluang Arema, tetapi tak ada gol. 

Akhirnya, Semen Padang mengunci kemenangan melalui pemain pengganti yakni M. Ridwan. Gol ini berasal dari serangan balik. Pemain bernomor 19 itu, membawa bola dari pertahanan timnya, dan menciptakan gol kedua menit 90+4.  Semen Padang menang 0-2 hingga peluit panjang wasit berbunyi.

“Kita datang ke sini hanya untuk satu target yaitu tiga poin. Kita tetap stay di Liga 1. Musim yang sangat berat  buat kita,” Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida.

“Tapi di akhir, dengan kerja keras semua orang dalam tim, staf, pemain, manajemen dan suporter. Saya mengucapkan terima kasih buat semuanya atas hasil ini,” sebut Eduardo Almeida.

Sementara itu, Penyerang Semen Padang FC, M. Ridwan, mengatakan, kemenangan ini berkat kerja sama tim. “Kita  berhasil mencapai target, bertahan di Liga 1. Kita bertarung sampai tirik darah terakhir,” pungkasnya. (byr)