rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Model Desa Wisata Berbasis Komunitas Dan Digital untuk Pariwisata Berkelanjutan

Model Desa Wisata Berbasis Komunitas Dan Digital untuk Pariwisata Berkelanjutan

Dr.(c) Syafruddin Rais, M.Par Bersama Promotor dan Penguji, setelah siding tertutup disertasi di S3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Padang.

Pada artikel ini memaparkan hasil temuan dari riset disertasi mengenai model desa wisata berbasis komunitas dan digital untuk wisata berkelanjutan.

Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat.

Pariwisata sebagai suatu industry baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat.

Desa wisata adalah kegiatan sebuah atraksi, fasilitas pendukung dan akomodasi yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara tradisi yang berlaku.

Sedangkan Menurut Hadiwijoyo (2012) pariwisata berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan kepariwisataan yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan dengan tetap memperhatikan kelestarian, memberi peluang bagi generasi muda untuk memanfaatkan dan mengembangkannya berdasarkan tatanan sosial yang telah ada.

Salah satu desa wisata yakni Belakang Padang adalah salah satu kecamatan di Kota Batam yang terletak di luar Pulau Batam (Hinterland).

Wilayah Belakang Padang adalah salah satu Kawasan terbesar karena terdiri dari 6 kelurahan, 4 kelurahan terpisah dari pulau belakang Padang tepatnya Keluraha Pemping, Pulau Terong, Pecong, dan Kasu.

Sedangkan 2 kelurahan yang terletak di Pulau Belakang Padang adalah Tanjung Sari dan Sekanak Raya.

Belakang Padang secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu terletak di jalur pelayaran internasional antara 103°51 LU dan 13°30 BT dengan total wilayah darat 69,120 Km2 dan wilayah laut seluas 512,428 Km2 sehingga total keseluruhan seluas 581,548 Km2.

Pada pinggir pantai Belakang Padang, ada pohon dan taman yang tersedia untuk pengunjung, serta dilengkapi fasilitas tempat duduk untuk wisatawan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti diperoleh informasi dari analisis situasi Belakang Padang memiliki kearifan lokal berupa kultur budaya melayu kepulauan yang masih melekat di masyarakat menjadikannya cocok untuk dikembangkan wisata sejarah dan budaya (heritage).

Salah satu kearifan lokal budaya melayu tersebut seperti permainan tradisional gasing, wisata bahari, dan makanan khas tradisional.

Belakang Padang juga memiliki potensi fisik sektor industri berupa industri kerajinan rumahan (home industry) salah satunya seperti rumah kerang yaitu kerajinan dari kerang gonggong sebagai souvenir untuk buah tangan pengunjung.

Pengembangan dan pembangunan kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai terobosan harus di lakukan terutama menghadapi era revolusi industri 4.0. dengan penggunaan teknologi. (Akib, 2020).

Salah satu pemanfaatan teknologi dan informasi di bidang pariwisata saat ini yakni melalui digital tourism.

Digital tourism merupakan salah satu strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform.

Salah satu media teknologi informasi yakni media digital audiovisual seperti radio serta televisi dan website resmi (Putra, Wahyudi, Tumilaar, 2018), kemudian juga media berbasis web (Kagungan, dan Rosalia, 2021).

Disamping itu, teknologi digital yang dapat dimanfaatkan pada bidang pariwisata salah satunya media sosial, karena dengan media sosial dapat membantu wisatawan dalam mencari informasi tentang objek wisata (Abdurrahim, Zakky Zamrudi, 2020).

Di samping itu, kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas (Maharani, 2022).

Pengelolaan pariwisata berbasis komunitas merupakan suatu alat pembangunan dalam masyarakat guna meningkatkan peran masyarakat agar berpartisipasi aktif untuk mengelola pariwisata dan terlibat secara penuh dalam pengelolaan tersebut (Budiani, dkk, 2018).

Pengelolaan desa wisata berbasis komunitas di Belakang padang kurang optimal, dan salah satu komunitas yang berperan yakni Sadar Wisata (Pokdarwis).

Pokdarwis adalah kelompok yang mengelola wisata (Djabbar, 2021). Pokdarwis memiliki peranan yang sangat fital pada pengembangan desa wisata.

Peranannya seperti merencanakan pengembangan, melakukan pelayanan wisata, mengelola desa wisata, dan evaluasi semua program pengembangan wisata (Murianto, 2020).

Permasalahan yang terjadi di desa wisata Belakang Padang berdasarkan pengamatan dan hasil feasibility study peneliti yakni : 1). Potensi fisik sebagai desa wisata belum sesuai standar.

2).Potensi digitalisasi belum di perhatikan. 3). Potensi non fisik desa wisata seperti budaya masih belum terekspos 4).

Promosi wisata masih kurang terekspos dan belum berbasis Teknologi Infrormasi secara luas.

5).Belum ada upaya pengembangan Desa Wisata, 6). Pemahaman masyarakat tentang desa wisata masih kurang, 7). Kompetensi pengetahuan masyarakat tentang pariwisata masih rendah.

Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukannya sebuah pengembangan desa wisata dengan konsep komunitas dan digital untuk memberikan solusi pada permasalahan tersebut.

Sehingga pada penelitian ini diangkatnya topik penelitian tentang pengembangan model desa wisata berbasis komunitas dan digital.

Hal ini untuk wisata berkelanjutan yang diharapkan mampu membangun desa wisata yang terstandar, berbasis teknologi digital, memudahkan wisatawan dalam mencari informasi destinasi wisata, mampu memberikan dan meningkatkan kompetensi masyarakat dalam mengelola tempat wisata.

Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan sebuah model desa wisata berbasis komunitas dan digital di Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam.

Landasan dasar dalam mengembangkan kerangka model desa wisata berbasis komunitas dan digital untuk wisata berkelanjutan berdasarkan Industri perjalanan wisata yang berbeda-beda terhadap lingkungan daerah setempat.

Bahkan industri perjalanan wisata dikatakan memiliki energi pemicu yang luar biasa, yang membuat daerah sekitarnya mengalami transformasi dalam sudut pandang yang berbeda.

Di era digitalisasi saat ini, pola masyarakat berubah dengan cepat karena akses sederhana untuk mengamati data di bidang industri perjalanan sebagai salah satu perusahaan yang perkembangannya sangat cepat.

Diperlukan teknologi untuk dapat memudahkan pariwisata.Pengembangan wisata dapat juga melalui transfer media online, dan viral melalui media berbasis web (Fitriani, & Bangun, 2019).

Teknologi dapat membantu mencari informasi tentang objek wisata yang dapat meningkatkan minat berwisata para pelancong.

(Abdurrahim, Zakky Zamrudi. 2020). Disamping itu juga diperlukan strategi perencanaan pengembangan kepariwisataan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat degan komunitas masyarakat yang mengedepankan peran dan partisipasi masyarakat setempat sebagai subjek pembangunan.

Letak variabel pengembangan model tersebut mengadopsi beberapa penelitian relevan, kelebihan dan irisan model wisata Rural Visiting Intention, Model pengembangan Tourism Village, Model Penta helix Tourism Communication, konsep digital yang sebelumnya telah ada.

Pentingnya atau urgensinya maupun kontribusi dari temuan ini dapat membantu menyelesaikan masalah wisata di Kecamatan Belakang Padang di Kota Batam, sesuai kebutuhan wisatawan dan tuntutan wisata saat ini.

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research), sehingga produk yang termasuk di dalamnya adalah buku model, panduan, paket tour dari penelitian pengembangan ini adalah yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif

Pada penelitian ini model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4-D dari Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974), yang telah dimodifikasi menjadi 3D, yang memuat 3 tahap yaitu: tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop), namun pada penelitian ini dilakukanya sampai tahap validitas, praktikalitas dan efektivitas model.

Model yang dikembangkan menghasilkan skema model desa wisata berbasis komunitas dan digital terdiri dari: 1). Desa wisata, 2). Membangun desa wisata berbasis komunitas dan digital serta bisnis plan, 3). Pembuatan paket tour, berisikan paket tour destinasi wisata, 4). Komunitas masyarakat, 5). Website Resmi Desa wisata berbasis digital, 6). Visi dan misi Belakang Padang.

Adapun penjelasan tiap skema pada model yakni sebagai berikut:
a) Desa wisata, dilakukanya pengembangan wisata di desa, dengan adanya unsur kearifan lokal berupa kultur budaya melayu kepulauan yang masih melekat di masyarakat menjadikannya cocok untuk dikembangkan wisata sejarah dan budaya (heritage), permainan tradisional gasing, wisata bahari.

Melibatkan industri sekitar seperti Potensi sektor industri berupa industri kerajinan rumahan (home industry) salah satunya seperti rumah kerang yaitu kerajinan dari kerang gonggong sebagai souvenir untuk buah tangan pengunjung. Potensi sektor perikanan terdiri dari perikanan laut dan budidaya laut.

b) Sumber air bersih terdapat di Pulau Sekanak, yaitu Waduk Sekanak I dan Waduk Sekanak II dengan kapasitas tampung waduk sebesar 9,4 H.

Memperkenal adat istiadat lokal kultur budaya melayu kepulauan dalam bentuk bahasa, rumah khas melayu diatas air, pakaian kurung, kerjinan kain, atraksi becak dayung, budaya tahunan sebagai event melayu.

Makanan khas seperti ikan asam pedas, ikan masak lngse, cumi masak hitam, udang, ketam, kerang dan lainnya yang di olah msarakat sekitar degan bumbu yang sudah turun temurun, teknik pengolahanya dalam bentuk di presto, tumis, yang tentunya halal.

Makanan ini dipasark di lokasi sekitar belakang padang.
c) Membangun desa wisata berbasis komunitas dan digital serta bisnis plan, dimana dibuatnya sebuah bisnis plan untuk membangun desa wisata yang memuat analisis situasi kodisi desa wisata.

Tujuan dibuatnya desa wisata dan bisnis plan, visi dan misi dai desa wisata, Analisis SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunity, Threa) desa wisata berbasis komunitas dan digital untuk mengetahui kekuatan. Kelemahan, peluang dan acaman, ukuran pasar dan tren dengan tujuan mengetahui target pasar untuk kalangan masyarakat dan mengemas wisata sesuai tren terbaru, struktur organisasi

Uraian tugas tim, Jangka waktu pelaksanaan program, anggaran bisnis. Untuk analisis situasi destinasi wisata yang dibutuhkan seperti rumah melayu, pantai, kawasan batas air, permainan tradisional gasing, wisata bahari.  Potensi sektor pertanian secara makro meliputi perikanan, peternakan, dan holtikultura.

Untuk Bisnis plan dapat dikemas tergantung situasi wisata maka sifatnya tentatif tidak bisa distandarkan, perlunya rancangan anggaran namun anggaran yang dibutuhkan bervariasi menyesuaikan kontek wisata yang dikembangkan dan kebutuhan.

d) Pembuatan paket tour, berisikan paket tour destinasi wisata, memuat pilihan pilihan paket dengan berbagai fasilitas dan layanan yang berbeda beda dan harga berbeda beda, serta dilengkapi panduan wisata untuk wisatawan.

Membuat paket tour tentu harus yang menarik dan banyak diminati bukanlah hal yang mudah, diperlukan berbagai pertimbangan seperti destinasi tujuan hingga harga jual.

Selain harus menarik, paket wisata seharusnya juga bisa memenuhi kebutuhan wisatawan selama melaksanakan perjalanan wisata.

Pada paket tour juga menyediakan pemandu yang siap mengantar kemana pun para wisatawan pergi dan memberikan informasi yang dibutuhkan.

Apalagi jika pemandu adalah penduduk lokal daerah tersebut yang tentu memiliki pengetahuan yang lebih sehingga bisa menambah informasi tentang sejarah daerah wisata tersebut. Dengan paket tour akan diatur kemana saja tempat wisata yang akan dikunjungi dan ditemani dengan pemandu sehingga tidak akan tersesat.

Dengan mengikuti paket tour, maka semua waktu liburan akan terpakai dengan efektif. Pihak travel agent sudah menjadwalkan semua kegiatan sehingga tidak akan ada waktu yang terbuang sia-sia.

e) Komunitas masyarakat, dalam membangun desa wisata melibatkan komunitas para industri kreatif, melibatkan pengelolah/pemandu wisata sekitar, melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitar, melibatkan dosen, mahasiswa, praktisi dan pemerintah, pelaku bisnis yakni investor, industri dan UMKM.

Untuk skema komunitas ini melibatkan banyak pihak yang saling terintegrasi. Adanya peran masyarakat sekitar untuk bekerjasama membangun komunitas wisata, peran industri kreatif dalam menghasilkan produk kerajinan atau suatu barang.

Peran dosen dan mahasiswa sebagai pendamping lapangan, adanya peran praktisi industri untuk turut mengembangkan desa wisata dan memberikan ide-ide dan saran dalam melakukan pengembangan desa wisata, peran pengelolah/pemandu wisata untuk mendesain dan membuat desa wisata yang khas kearifan lokal melayu nya, peran pemerintah misalnya memberikan pajak rendah pada home stay, peran investor dan industri untuk memberikan suntikan dana guna melakukan pengembangan desa wisata, dan industri untuk menjual produk, serta UMKM membuat dan menjual produk makan khas daerah.

f) Website Resmi Desa wisata berbasis digital, berisikan tentang informasi wisata, lokasi, fasilitas, sarana dan prasarana, harga, informasi daerah wisata, dan lainnya. Isinya seperti Belakang Padang secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu terletak di jalur pelayaran internasional antara 103°51 LU dan 13°30 BT dengan total wilayah darat 69, 120 Km2 dan wilayah laut seluas 512,428 Km2 sehingga total keseluruhan seluas 581, 548 Km2. Sarana dan Prasarana Wilayah Kecamatan Belakang Padang memiliki luas laut yang lebih besar dibandingkan dengan daratan dan terdiri dari pulau-pulau. Sehingga masyarakat lebih banyak menggunakan transportasi laut sebagai sarana penghubung antar pulau. Sumber air bersih terdapat di Pulau Sekanak, yaitu Waduk Sekanak I dan Waduk Sekanak II dengan kapasitas tampung waduk sebesar 9,4 Ha dan kapasitas pengelolaan sebesar 15 lt/det. Infrastruktur darat yakni lain ojek, becak dan hanya dua buah kendaraan mobil yaitu Puskesmas dan mobil sampah. Harga paket tour mulai dari bervariasi mulai dari paket 2 day night penawar rindu Harga paket Rp. 1.250.000/pax. Paket one day trip belakang padang Harga Paket Rp. 650.000/pax, serta kegiatan wisata lainnya mulai dari Rp. 50.000 -Rp.2.000.000 sesuai dengan daftar paket.
g) Visi dan misi Belakang Padang: Visi: Mewujudkan Belakang Padang maju, mandiri dan berbudaya berlandaskan iman dan taqwa. Misi:Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berkualitas, fasilitas sarana dan prasarana perkantoran, paratur yang handal dan berkualitas,Meningkatkan kualitas aparatur yang handal dan berkualitas;pembangunan infrastruktur pelayanan umum dan pelayanan sosial. Perekonomian, kesenian dan kebudayaan masyarakat.
Dengan adanya Skema dari model desa wisata berbasis komunitas dan digital tersebut dapat digunakan sebagai langkah-langkah pengembangan desa wisata yang tersistematis dan sesuai prosedur. Dapat memberikan arahan yang jelas bagi pemerintah, pengelola desa wisata, pedagang, pelaku usaha kecil menengah (UKM), aparat desa, camat, dan pokdarwis dalam melakukan pengelolaan dan pengembangan wisata. Selain itu juga sebagai panduan untuk mengembangkan bisnis usaha untuk pelaku usaha di desa wisata, memudahkan juga untuk wisatawan dalam melaksanakan liburanya dengan mendapat informasi secara digital tentang desa wisata di belakang padang.

Sehingga desa wisata yang dkembangka  tersebut menjadi lebih praktis dan efektif, dan berdampak baik untuk peningkatkan desa wisata di Belakang Padang.
Kesimpulan model desa wisata berbasis komunitas dan digital yang dikembangkan tergolong model valid, praktis dan efektif untuk diterapkan.

Penelitian ini juga menghasilkamproduk berupa buku model desa wisata berbasis komunitas dan digital, buku panduan membangun desa wisata dan bisnis plan, dan paket tour.
Keterbaharuan atau novelty dari model desa wisata berbasis komunitas dan digital melakukan pengembangan desa wisata, ada unsur melibatkan komunitas masyarakat, unsur teknologi dengan adanya digital, sehingga desa wisata yang dikembangkan memilki nilai kebaharuan yang lebih modern, serta lahirnya skema model desa wisata yang sebelumnya selama ini belum ada.
Ukuran keberhasilan dari pengembangan model desa wisata tersebut yakni, memberikan dampak yang dihasilkan dari model yang dikembangkan tersebut yakni pada dampak ekonomi positifnya ialah menambah penghasilan dan pergeseran pekerjaan menjadi wirausaha homestay. Peningkatan pengunjung khususnya wisatawan dari daerah batam, dan di luar kota batam.

Di samping itu juga memberikan efek untuk masyarakat mejadi produktif membuka usaha kuliner, usaha membuat souvenir, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan, dan masyarakat setempat yang tadinya tidak punya pekerjaan menjadi lebih produktif sehingga mengurangi pengangguran. Selain itu juga pelestarian lingkungan di desa wisata Belakang Padang sudah mulai tertata rapi dan lebih bersih dari sebelumnya. Kemudian juga memudahkan wisatawan atau pengunjung dalam menemukan informasi resmi mengenai destinasi wisata, paket tour dan informasi lainnya yang dapat dilakukan secara fleksibel dimana dan kapan saja. Memudahkan juga untuk pengelolah homestay mempromosikan penginapan agar dikenal wisatawan.

Artikel ini ditulis oleh Dr.(c) Syafruddin Rais, M.Par, berdasarkan disertasi untuk penyelesaian Program Doktor (S-3) pada Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Pelaksanaan ujian tertutup tanggal 25 Agustus 2022 pukul 14.00 denganTim Promotor Prof.Dr. Anni Faridah, M.Si dan Dr. Yuliana, SP., M.Si. Serta Tim Penguji yaitu Prof. Ganefri, Prof, Prof.Dr. Ambiyar, M.Pd, Dr. Fahmi Rizal, M.T, Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M.Ed dan Dr. Hansi Effendi, M.Kom, serta penguji eksternal Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M., CHE.

Hasil temuan telah menghasilkan sebuah model desa wisata berbasis komunitas dan digital untuk wisata berkelanjutan di Kecamatan Belakang Padang. Serta menghasilkan publikasi artikel yang telah terbit di jurnal international bereputasi dengan quartil Q4, dengan judul A Mode Development Of Community-Based and Digital Tourism Village in Belakang Padang.

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *