MGMP Sejarah Pasaman Bedah Buku Biografi Prof.Dr.Achmad Mochtar
Pasaman, rakyatsumbar.id— Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Kabupaten Pasaman bersama Pasaman Boekoe (p-bOEK) menggelar acara bincang buku biografi Prof.Dr.Achmad Mochtar, Jum’at (05/11/2021).
“Kegiatan ini salah satu upaya guru-guru sejarah se-Pasaman untuk mengenalkan ketokohan dan kepribadian dokter sekaligus ilmuwan berpengaruh di dunia ke masyarakat luas,” kata Ketua MGMP Sejarah Kabupaten Pasaman Poppi Dwisal Putri.
Dikatakannya, selama ini nama dan ketokohan Achmad Mochtar seakan tersuruk dan hilang dari ingatan masyarakat,khususnya di Pasaman. Namanya hanya diketahui sebagai nama sebuah rumah sakit di Bukittinggi.
“Kebanyakan masyarakat Pasaman menganggap ia berasal dari Bukittinggi. Padahal ia asli putra nagari Ganggo Hilia Kecamatan Bonjol,” lanjut Popi.
Acara yang diaksanakan di SMAN 1 Lubuksikaping ini dihadiri oleh guru-guru sejarah se-Pasaman, siswa mewakili OSIS tiap sekolah SMA se-Pasaman, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Pasaman, pegiat rumah baca dan masyarkat umum.
“Kita bersama MGMP Sejarah Kabupaten Pasaman sengaja fokuskan topik bincang buku ini dari sudut pandang guru sejarah. Sebab,sebelumnya buku biografi Prof.Dr.Achmad Mochtar karya Hasril Chaniago dkk ini telah dibincangkan sebanyak dua kali. Pertama oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, kedua oleh perhimpunan dokter Indonesia.Melalui kegiatan ini Kita ingin melihat sudut berbeda dari dua agenda serupa yang pernah digelar itu,” jelas Arbi Tanjung, penggagas Pasaman Boekoe (p-bOEK).
Acara dimoderatori oleh Arbi Tanjung itu, dua orang guru sejarah Ewiza Asma Putri dari SMAN 1 Lubuksikaping dan Della Fuji Astuti dari SMAN 3 Sumbar, tampil sebagai pemateri.
Ewiza Asma Putri fokus memperbandingkan fenomena penyebaran penyakit antara periode karir Achmad Mochtar dengan fenomena penyebaran virus Covid-19 masa kini.
Sementara Dela fokus bincangkan terkait pendidikan masa Achmad Mochtar hidup.
“Ini kegiatan menarik dan penting buat kami,generasi muda.Melalui acara ini terbuka wawasan kami bahwa Pasaman punya tokoh besar dan berpengaruh. Sayang, wadah dan ruang untuk mengenalkannya kepada khalayak masih minim.Terimakasih kepada panitia,” ungkap Debi asal SMAN 3 Sumbar yang mendapat kesempatan memberikan pesan dan kesan di akhir acara.
Sebelum acara ditutup dengan berfoto bersama, panitia acara menyerahkan doorprize (buku biografi Prof.Achmad Mochtar dan baju kaos p-bOEK) kepada peserta yang aktif sebagai penanggap dan penanya. (zon)