Merokok, Masih Menjadi Kebiasaan Jamaah Umrah asal Indonesia
Madinah, rakyatsumbar.id—Walau Arab Saudi sudah mulai memperketat aturan terkait merokok sejak 2018 lalu. Tetapi tidak membuat nyali jamaah Indonesia ciut dalam menghentikan kebiasaan merokok.
Kebiasaan merokok sepertinya sulit dihilangkan oleh warga Indonesia, termasuk yang sedang melakukan ibadah umrah di tanah suci.
Walau pengumuman larangan merokok sudah ditempel di hotel-hotel yang ditempati jamaah. Sanksi 200 riyal akan diberlakukan kepada perokok yang merokok dengan jarak 10 meter dari hotel.
Tetap saja, jamaah Indonesia tidak takut dengan ancaman ini. Mereka berkumpul di halaman hotel untuk melakukan aktivitas merokok.
Dari pantauan rakyatsumbar.id, warga Indonesia ini merokok berkelompok di pojok halaman hotel, seperti di pojok halaman Hotel Grand Al-Massa Hotel, Mekkah dan di pojok – pojok hotel di Madinah.
“Di sini bebas saja merokok. Saya membawa delapan slop rokok dari Indonesia,” ucap Saf warga Indramayu.
Dimana, Saf telah empat kali melakukan ibadah umrah ini saat ditemui di sudut hotel di Grand Al-Massa Hotel, Mekkah.
Untuk mengelabui petugas di bandara, Saf mengecer beberapa slop rokok ke koper milik keluarganya yang turut melaksanakan ibadah umroh.
“Membawa rokok keluar negeri itu dibatasi. Membeli rokok Indonesia di sini juga mahal, satu bungkus di hargai 25 Riyal,” paparnya.
Pedagang dari Indonesia
Wartawan rakyatsumbar.id juga bertemu dengan beberapa orang warga Indonesia yang menjajakan rokok Indonesia secara berkeliling di Madinah.
Sebut saja Ani, ia menjajakan rokok Indonesia ke setiap pria warga Indonesia yang ditemui.
Cara menawarkan rokoknya, tidak seperti pedagang – pedagang keliling yang menyoraki dagangannya.
Berbekal sebuah tas pinggang yang berisikan rokok, ia menjajakan rokok dengan dengan suara pelan.
“Rokok – rokok. Cuma 25 Riyal atau 100 Jokowi (100 ribu rupiah-red),” ucapnya seakan berbisik.(edg)