rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Mendag Bertemu dengan Dubes USTR Bahas Pemberdayaan Ekonomi Digital

Mendag Bertemu dengan Dubes USTR Bahas Pemberdayaan Ekonomi Digital

Mendag Bertemu dengan Dubes USTR Bahas Pemberdayaan Ekonomi Digital

Mendag Bertemu dengan Dubes USTR Bahas Pemberdayaan Ekonomi Digital

Washington DC, rakyatsumbar.id – Pada Rabu (11/5) kemarin, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melakukan pertemuan dengan Duta Besar United States Trade Representative (USTR) Katherine Tai di Washington DC, Amerika Serikat.

Pertemuan itu membahas potensi ekonomi digital, terutama dalam memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

keduanya bertemu pada rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Amerika
Serikat pada 11—13 Mei 2022.

Mendag Lutfi menyampaikan, elemen ekonomi digital menjadi isu yang sangat signifikan dalam
menavigasi pemulihan arus perdagangan di kawasan.

Namun, platform lintas batas ini memilikitantangan tersendiri yang dapat memberikan tekanan cukup kuat bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hal ini mengingat dinamika perdagangan internasional yangkontraproduktif dengan pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun terakhir.

Misalnya, pandemi,Covid-19, distorsi terhadap rantai pasok global dan regional, eskalasi konflik Rusia dan Ukraina,
hingga melemahnya kepercayaan dunia terhadap sistem perdagangan multilateral.

“Untuk itu, perlu kerja sama seluruh negara dalam menghentikan upaya-upaya kapitalisme modern
yang saat ini berkembang di platform digital,” tegas Mendag Lutfi.

Pada pertemuan tersebut, Mendag Lutfi juga menyampaikan rencana pelaksanaan Pertemuan
Khusus ASEAN Economic Ministers (AEM) pada 18 Mei 2022 di Bali.

Indonesia Negara Berpengaruh di Asia Tenggara

Sementera Duta Besar Katherine Tai menyampaikan, program Amerika Serikat dalam pembangunan
ekonomi di kawasan Indo-Pasifik dan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki
pengaruh cukup signifikan di kawasan Asia Tenggara.

Menurutnya, agenda Pemerintah Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik adalah melalui perwujudan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang memiliki fleksibilitas.

Setra terdiri atas empat pilar utama yang saling terkait. Keempat pilar tersebut yaitu Fair and Resilient Trade, Supply Chain Resilience, Infrastructure, Clean Energy dan Decarbonization dan Tax and Anti-Corruption.

Lebih lanjut, Duta Besar Katherine Tai menitikberatkan penjelasan IPEF pada pilar Fair and Resilient
Trade.

Hal itu encakup penyusunan prinsip-prinsip, aturan, standar, kolaborasi terkait ekonomi
digital yang dewasa ini menimbulkan tantangan serta oportunitas tersendiri.

Duta Besar Katherine Tai menegaskan, Pemerintah AS berupaya membangun suatu keterikatan
oleh sektor bisnis di kawasan melalui pembangunan ekonomi.

“IPEF bukan kerangka kerja sama perdagangan tradisional dan memerlukan keterikatan yang lebih
erat dalam menciptakan inovasi kerja sama perdagangan baru dengan negara atau ekonomi baru.”

“Amerika Serikat sangat terbuka dalam mengembangkan sesuatu yang inovatif dan berbeda yang
mungkin akan memiliki elemen-elemen perjanjian perdagangan sebagai platform untuk
melanjutkan kolaborasi,” jelas Duta Besar Tai.

Pada pertemuan dibahas juga beberapa isu yang menjadi perhatian Indonesia dan Amerika Serikat.

Isu tersebut di antaranya tentang rokok keretek, WTO, dan beberapa isu bilateral seperti
Generalized System of Preferences (GSP), Intellectual Property Right (IPR). Serta komitmen dalam
kesepakatan Indonesia-Amerika Serikat.

Pada pertemuan, kedua perwakilan akan mengupayakan pertemuan bilateral lanjutan di sela Pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible for Trade APEC-MRT. Atau Pertemuan the Twelfth WTO Ministerial Conference (MC-12) mendatang. (adv)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *