rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Lubuk Mata Kucing dan Kenangan yang Tersapu Air Bah  

Lubuk Mata Kucing dan Kenangan yang Tersapu Air Bah  

Suara riang dan tawa anak-anak seakan masih menggema, saat mengunjungi pemandian Lubuk Mata Kucing di Kelurahan Pasar Usang Kecamatan Padangpanjang Barat, Kota Padangpanjang. Tempat bersejarah itu, luluhlantak dihantam air bah pada Sabtu malam (11/05/2024).

Oleh : Alya Putri

Saat orang-orang bersiap memasuki alam mimpi yang damai, setelah aktifitas panjang. Kabar putusnya akses jalan dari Padangpanjang menuju Nagari Singgalang Kecamatan X Koto berseliweran di media sosial. Tidak hanya Lubuk Mata Kucing, sejumlah daerah lain juga tidak lepas dari banjir bandang yang bersumber di Gunung Marapi dan Gunung Singgalang itu.

Lubuk Mata Kucing yang telah melegenda dari awal tahun 1990-an, seakan ikut tersapu air dan menjadi salah satu bukti dari keganasan bencana alam yang membuat tempat ini menjadi hancur dan tidak bisa dipergunakan lagi.

Lokasi pemandian yang biasanya menjadi tempat berbagi kebahagian serta banyaknya suara tawa yang menggema dari orang-orang yang berkujung.

Kini, hanya tersisa kenangan pahit dalam ingatan dan suara tawa kini juga berganti dengan dengan suara deruh air sungai yang keras menghantam jalan hingga mebuat kehawatiran dan rasa takut bagi warga sekitar.

Tragedi ini telah merenggut banyak air mata di setiap sudut yang dilihat, tempat yang dulu penuh kebahagian kini hanya menyisakan puing-puing dan kenangan pahit, di mana tawa dan canda tergantikan oleh isak tangis dan rasa takut yang tertinggal.

“Tragedi bencana alam ini disebab kan Intesitas turun hujan yang tinggi membuat sungai yang berada di Lubuk Mata Kucing tidak mampu menampung luapan air dan membuat air suang meluap menghantam jalanan hingga mejadi keping-kepingan reruntuhan jalan yang bercampur dengan air sungai yang keruh,” tutur Adri, salah seorang warga yang bermukim di sekitar Lubuk Mata Kucing.

Jalan yang merupakan salah satu akses penting dalam kehidupan sehari-hari warga sekitat kini hilang dan hanya mininggalkan puing-puing kesedihan, jalan yang biasanya menjadi akses utama bagi warga Nagari Singgalang menuju Padangpanjang atau sebaliknya, tidak dapat dilalui, karena badan jalan terbawa air.

Peristiwa mengerikan itu, menyisakan banyak kesedihan yang mendalam dan kerugian yang besar bagi warga sekitar karena tidak hanya membuat kerusakan jalan dan pemandian Lubuk Mata Kucing saja, tapi juga menyebabakan kerusakan infrastruktur seperti pasokan air Perumdam Tirta Serambi ke rumah-rumah warga.

“Pasokan air dari Lubuk Mata Kucing mengaliri kawasan Bukit Surungan, Pasar Baru, Pasar Usang, sebagian Guguk Malintang, Tanah Pak Lambik, Balai-Balai, Silaing Atas dan Silaing Bawah. Karena pipa distribusinya hancur, sehingga pasokan air bersih juga terganggu,”  tutur Adri.

Walaupun dari bencana di Lubuk Mata Kucing tidak memakan korban jiwa, tetapi bencana ini menjadi pertanda bahwa alam selalu memiliki kehendaknya sendiri dan dari sini kita bisa belajar bahwa musibah akan datang tampa diduga. Kita harus selalu waspada dan selalu berdoa kepada tuhan yang maha kuasa untuk selalu mejadikan kita tetap di dalam lindungannya. (Alya Putri/ Mahasiswa Jurusan Desain Mode ISI Padangpanjang)

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *