rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Lima Komoditi di Pesisir Selatan Masih Dipasok dari Luar Daerah

Lima Komoditi di Pesisir Selatan Masih Dipasok dari Luar Daerah

Ilustrasi cabai.

Painan, rakyatsumbar.id – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMD PPKB) Pesisir Selatan mendorong pemerintah nagari untuk memanfaatkan program ketahanan pangan.

Hal ini terfokus pada lima komoditi yang dipasok dari luar.

Kepala DPMD PPKB Zulkifli menjelaskan pemanfaatan Dana Desa (DD) untuk program ketahanan pangan tersebut sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2021.

Hal ini tentang rincian anggaran pendapatan dan belanja negara 2022.

Pada  2022 ini, pemerintah menerbitkan kebijakan terkait pemanfaatan 20 persen dana desa untuk program ketahanan pangan dan hewani.

“Kami mendorong bagaimana nagari dapat mengembangkan lima komoditi, yang selama ini selalu kita pasok dari luar.”

“Seperti  ikan air tawar, Cabai, Bawang, sayur-sayuran dan telur ayam ras, itu semua kita pasok dari daerah luar,” jelas Zulkifli, Kamis (27/10/2022).

Ia menilai 20 persen DD untuk ketahanan pangan tersebut bukan untuk habis sesaat.

Namun, pemanfaatannya bisa berkelanjutan dalam rangka membantu meningkatkan ketahanan pangan di masing-masing nagari.

“Makanya, yang paling utama adalah program yang betul-betul menyentuh masyarakat.”

“Contoh kita kabupaten pesisir selatan, ada lima komoditi yang saya sebutkan tadi,” katanya lagi.

Menurutnya, pemerintah nagari sebaiknya mengarahkan dana desa sebesar 20 persen itu untuk pengembangan lima komoditi seperti ikan air tawar, cabai, bawang, sayur-sayuran dan telur ayam ras.

Baik secara per orang atau kelompok nagari dapat menggunakan DD itu untuk masyarakat dalam mengembangkan lima komoditi tersebut.

Ia menghitung jika saja itu termanfaatkan dengan baik dan menghasilkan maka terjadi perputaran uang yang cukup besar.

“Kalau bisa walinagari ini mengarahkan dananya kepada komoditi yang kita pasok dari luar itu, berapa dana nagari yang dibawa orang keluar.”

“Kami total Rp15 miliar per satu bulan, itu dana orang Pesisir Selatan di bawa orang keluar. Jadi seperti itu,” ujarnya. (efi)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *