rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Laka dan Langgar Lantas di Wilayah Polda Sumbar Menurun Selama 2020

Laka dan Langgar Lantas di Wilayah Polda Sumbar Menurun Selama 2020

Karo Ops Polda Sumbar, Kombespol Heni Sulistiya.

Padang, rakyatsumbar.idJelang tutup tahun 2020, Polda Sumbar beberkan terjadi penurunan kejadian Laka dan Langgar Lantas pada kegiatan Konferensi Pers Akhir Tahun 2020 di Mapolda Sumbar, Kamis (31/12/2020).

Kegiatan dibuka oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto. Ia mengatakan, secara garis besar kasus kriminal mengalami penurunan. Khusus untuk Laka Lantas, selama 2020 terjadi penurunan jumlah kejadian hingga 23,12 persen. Sementara Langgar Lantas, pelanggaran turun 37,99 persen, tilang turun 43,10 persen dan teguran turun 35,83 persen.

“Pandemi Covid-19 menerjang seluruh aspek termasuk ekonomi. Masyarakat terdampak dan cukup susah. Untuk itu terhadap pelanggaran khusus lalu lintas, kita diminta berikan teguran bukan langsung tilang. Ini terkait kemanusiaan sehingga tidak ada sinisme terhadap aparat yang bertugas,” jelas Irjen Pol Toni Harmanto.

Sementara itu, Karo Ops Polda Sumbar, Kombespol Heni Sulistiya merincikan, selama tahun 2020 terjadi 2.568 kejadian Laka Lantas dengan 464 korban meninggal dunia, 223 luka berat dan 3.591 luka ringan. Sedangkan untuk Langgar Lantas, 93.662 pelanggaran dengan 73.836 tilang dan 17.786 teguran.

Lebih rinci Ia menjabarkan, berdasarkan klasifikasi kendaraan untuk Laka Lantas masih didominasi oleh sepeda motor dengan 3.145 kejadian, diikuti mobil penumpang 537 kejadian, mobil barang 474 kejadian, kendaraan khusus 31 kejadian dan mobil bus 21 kejadian. Sedangkan untuk jenis Laka Lantas, kejadian tertinggi yaitu tabrak depan dengan 926 kejadian, diikuti tabrak samping 770 kejadian, tabrak belakang 714 kejadian, kehilangan kendali 133 kejadian dan tabrakan beruntun 25 kejadian.

“Untuk klasifikasi pendidikan, pelaku berpendidikan SLTA mendominasi dengan 1.439 kejadian. Angka ini justru naik 89 kejadian dibanding 2019 lalu. Disusul dengan pendidikan SMP 584 kejadian, perguruan tinggi 299 kejadian dan SD 246 kejadian,” ujarnya. (edo)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *