Komunitas Tanah Rawa Gelar Seminar Literasi dan Bedah Buku Karya Iyut Fitra
Komunitas Tanah Rawa menggelar seminar Literasi dan Bedah Buku Karya Iyut Fitra.
Payakumbuh, rakyatsumbar.id -Komunitas Tanah Rawa mengadakan seminar literasi yang bertajuk Literasi Merdeka, Merdeka Berkarya di Agamjua Cafe, Payakumbuh, 15 Agustus 2022.
Seminar tersebut terangkai dengan peluncuran buku puisi Kepadamu Kami Bicara karya penyair masyhur dari Payakumbuh, Iyut Fitra.
Ilham Yusardi, panitia pelaksana kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut berlatar belakang jika kegiatan literasi warga dan sekolah sangat erat kaitannya dengan kegiatan kegiatan kreatif kesusasteraan.
“Di Payakumbuh dan Limapuluh Kota sendiri banyak kelompok literasi yang berbasis inisiatif warga.”
“Hal itu seperti pustaka kelompok, komunitas rumah baca, pustaka rakyat dan pustaka sekolah.”
“Hanya saja belum terkoneksi dan terkonsolidasi dengan baik. Kita berharap dengan seminar dan pertemuan pegiat literasi ini membuka ruang untuk kebersamaan,” kata Ilham.
Dalam sesi seminar, pegiat literasi yang juga penulis, Lindawati yang di dapuk sebagai pembicara mengungkapkan, bahwa makna literasi dasar yang harus di pahami adalah literasi baca tulis.
Selanjutnya literasi sains, literasi digital, literasi numerasi, literasi finansial serta literasi budaya dan kewargaan.
“Budaya literasi yang tertanam dalam diri generasi muda mempengaruhi tingkat keberhasilan baik di jenjang pendidikan maupun dalam kehidupan bermasyarakat.”
“Oleh karena itu, tradisi membaca dan menulis harus terus berkembang mengingat bahwa melalui membaca, maka kemajuan pendidikan akan lebih pesat,” Terang Lindawati.
Ia menyebutkan bahwa melalui kegiatan menulis, ide, gagasan, serta ilmu pengetahuan akan terus berkembang.
Kebiasaan membaca dan menulis harus terus ditumbuhkan di sekolah-sekolah sebagai iklim pendidikan di Indonesia.
“Dalam membentuk gerakan membaca dan menulis harus ada sinergitas antara guru dan peserta didik.”
“Guru harus mampu menjadi role model dan penggerak literasi bagi peserta didik khususnya disekolah,” jelasnya.
Ia menyebut, guru juga harus
terbiasa dalam menulis dan menjadi insipirasi bagi peserta didik melalui karya-karya nyata.
Pada sesi peluncuran dan diskusi buku puisi Kepadamu Kami Bicara, di dapuk sebagai pembedah adalah sastrawan muda dari Payakumbuh, Heru Joni Putra dan Roby Satria sebagai moderator.
Payakumbuh Miliki Penulis Berbagai Genre
Dalam pandangannya, Heru mengatakan bahwa kelebihan Payakumbuh dalam artian Luhak Limapuluh Kota memiliki penulis sastra dengan ragam genre.
Hal ini Sangat membantu sekali atas pemahaman atas bahasa Indonesia dan sastra.
“Setiap kota tentu memiliki guru bahasa Indonesia, tetapi belum tentu setiap kota punya sastrawan.”
“Banyak penulis mencintai Kota Payakumbuh, mereka banyak mengetahui penulis dari Payakumbuh dari era kolonial.”
“Kebutuhan kita terhadap membaca kian berkembang. Setidaknya kota yang memiliki sastrawan lebih perkembangan dengan sebaliknya kota yang tidak memiliki seorang sastrawan,” ungkap Heru. (ri)