Komunitas Kuflet akan Terbitkan Buku Antologi Puisi Bertema Bencana
Padangpanjang, rakyatsumbar.id—Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang bekerja sama dengan majalah digital Elipsis menggagas penerbitan buku bertajuk Bencana.
Bencana alam seperti erupsi gunung api, tsunami, banjir bandang, galodo, tanah longsor, angin puting beliung dan lainnya, mengguncang bumi Indonesia beberapa dekade terakhir.
Bencana itu merenggut nyawa dan merusak fasilitas umum maupun rumah-rumah warga, termasuk lahan pertanian, dan ternak. Tidak sedikit orang tua kehilangan anak, anak kehilangan orang tua, pun kehilangan harta benda.
“Ujian yang menimpa penduduk Indonesia itu menjadi renungan, pelajaran, juga ide/gagasan bagi penyair untuk melahirkan karya sastra (puisi) lalu karya itu dapat menjadi catatan dan ingatan untuk dikenang oleh generasi di kemudian hari,” ujar pendiri dan penasihat Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang, Dr. Sulaiman Juned, M.Sn, Jumat (19/07/2024).
Dia mengajak penyair Indonesia mengiriman puisinya untuk dikurasi dan diterbitkan Komunitas Kuflet. Buku ini diluncurkan di Padangpanjang pada 5 Oktober 2024 mendatang.
Adapun syarat dan ketentuan naskah puisi: terbuka untuk umum (khusus penyair Indonesia) dan tidak dipungut biaya apa pun. Puisi bertema Bencana dan puisi mengandung informasi tentang lokasi di mana peristiwa terjadi, khususnya di wilayah Indonesia.
Masing-masing penyair hanya diperkenankan mengirim puisi maksimal 2 puisi. Puisi diketik di komputer, ukuran kertas A4, jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 12, jarak 1 spasi.
Naskah membubuhkan biodata penyair dengan panjang 5—10 baris ketikan. Naskah dikirim ke email: antologipuisibencana@gmail.com dengan Subjek: PUISI BENCANA_NAMA PENYAIR_ASAL KOTA.
Naskah dikurasi tim kurator dan 100 puisi terpilih dibukukan dan diluncurkan Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang.
Penyair dengan puisi terpilih (lolos kurasi) mendapat 1 (buku) bukti terbit. Batas akhir (deadline) penerimaan naskah selambatnya 11 Agustus 2024, pukul 22.00 WIB.
Adapun dewan kurator penerbitan buku puisi itu adalah Sulaiman Juned (Padangpanjang), Riri Satria (Jakarta), dan Muhammad Subhan (Padangpanjang). (ned)