Kisah Kapolda Sumbar Irjenpol Gatot Tri Suryanta Berantas Tawuran & Balap Liar

Kapolda Sumbar Irjenpol Gatot Tri Suryanto (jaket hitam, mengendarai sepeda mootir, saat berpatroli malam untuk mewujudkan Kota Padang bebas tawuran dan balap liar, beberapa hari lalu.

“Saya harus Bisa Memberikan Tidur Nyenyak Masyarakat Sumbar”

Malam mulai meninggi. Cuaca serasa dingin. Seorang perwira tinggi berjaket hitam menaiki sepeda motornya. Sesaat berselang, ia meluncur bersama gelapnya malam Kota Padang.

Laporan: Handi Yanuar – Padang.

Perwira tinggi (Pati) itu adalah Inspektur Jenderal Polisi (Irjenpol) Gatot Tri Suryanta. Jenderal bintang dua yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Sumbar, berdasarkan telegram nomor ST/2775/XII/ KEP/2024. 

Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini memimpin langsung patroli  saat larut malam hingga dini hari, yakni patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD). Patroli dilakukan ke sejumlah lokasi rawan tawuran dan balap liar.

“Saya hanya ingin Kota Padang menjadi kota yang kondusif. Bebas tawuran dan bebas balap liar,” kata Gatot, melalui telepon Whatsapp, Rabu, (19/2) pagi.

Gatot menggagas Patroli malam hari itu sebagai upaya kepolisian untuk memberantas tawuran dan balap liar demi menjaga Kamtibnas, terutama di Kota Padang.

Lokasi yang dianggap rawan tawuran dan balap liar seperti di Jalan By Pass, dan Chatib Sulaiman, serta sejumlah ruas jalan lainnya di Kota Padang.

Kota Padang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumbar. Pada tahun 2024. jumlah penduduknya sebanyak 954.177 jiwa. Berdasarkan data Polda Sumbar saat rilis akhir tahun, Selasa, 31 Desember 2024, jumlah gangguan keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di provinsi itu sebanyak 13.436.

Namun, sejak Gatot dilantik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,  sebagai Kapolda Sumbar, Rabu, 1 Januari 2025, jumlah gangguan Kamtibmas, termasuk tawuran dan balap liar turun cukup signifikan.

“Sekarang bisa dilihat, saya nggak pernah mendegar keluhan lagi,  nggak dengar komplain dari masyarakat lagi. Penurunannya diatas 80 persen,” ujar Gatot.

Dalam memberantas tawuran dan balap liar, Gatot turut melibatkan semua instansi seperti Polri, TNI, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, DPRD Sumbar, dan lainnya, hingga elemen masyarakat, seperti Niniak Mamak, dan Bundo Kanduang.

Gatot juga menciptakan program Siswa Sahabat Kapolda, Senin, 10 Februari 2025, yakni sebuah kampanye yang menanamkan sikap anti tawuran dan balap liar dari kalangan pelajar.

“Jadilah polisi bagi diri sendiri, di keluarga dan polisi di lingkungan kita. Masyarakat harus bisa menjaga lingkungan sekitar tetap kondusif,” ucap Gatot, pernah menjabat sebagai Irwil V Itwasum Polri.

Selain itu, mantan Karosdm Polda Sumbar ini juga membuat inovasi yakni Gerakan Subuh Berjamaah (GSB). Program ini untuk mendekatkan kepolisian dekat dengan tokoh agama, serta masyarakat.

Program-program tersebut demi mewujudkan Kota Padang dankabupaten/kota lainnya di Sumbar, supaya benar-benar bebas tawuran dan bebas balap liar, untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat, terutama saat Ramadan dan Idulfitri nanti.

Sejak diamanahkan menjabat Kapolda Sumbar, Gatot langsung fokus dalam penanganan tawuan dan balap liar di wilayah hukumnya. Oleh sebab itu, ia menginstruksikan semua Kapolres jajaran bergerak.

Tanpa lelah, tanpa tidur, tanpa memandang tanggal di almanak, hitam atau merah, Gatot terus bergerak demi terciptanya Kamtibmas yang aman dan nyaman.

“Saya harus bisa memberikan tidur nyenyak masyarakat Sumbar. Kapolda itu nggak boleh tidur semua tanggal hitam, nggak ada tanggal merah,” tutur Gatot.

Gatot pun berpesan kepada semua elemen masyarakat di Sumbar, supaya harus tetap guyub, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Mari bersama sama menjaga situasi Kamtibmas kondusif.  (byr)