PADANG  

Ketua Komisi II DPRD Padang Rachmad Wijaya Gelar Reses di Padang Selatan

Padang – Ketua Komisi II DPRD Kota Padang, Rachmad Wijaya, melaksanakan kegiatan reses masa sidang I tahun 2025-2026 di daerah pemilihannya, yakni Kecamatan Padang Timur dan Padang Selatan.

Reses berlangsung sejak 5 hingga 10 September 2025, dan menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai keluhan serta harapan secara langsung kepada wakil mereka di parlemen.

Dalam dialog yang digelar secara terbuka dan partisipatif, sejumlah aspirasi mengemuka, mulai dari persoalan infrastruktur jalan, fasilitas pendidikan, kebutuhan air bersih, hingga pengelolaan lingkungan dan sampah.

Salah satu aspirasi disampaikan Kepala Sekolah SDN 26 Teluk Bayur yang mengeluhkan kondisi atap sekolah yang bocor setiap kali hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Selain itu, lapangan olahraga yang tidak layak pakai juga menjadi perhatian pihak sekolah.

“Kami mohon bantuan dan perhatian untuk perbaikan atap sekolah. Sudah lama bocor dan sangat mengganggu kegiatan belajar-mengajar,” ujarnya, Jumat (05/09/2025).

Masukan juga datang dari Boy, seorang tokoh masyarakat, yang menyoroti kurangnya koordinasi dalam penyaluran pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan.

“Kami harap dibuatkan gambaran atau master plan pokir dewan agar lebih terarah. Tolong koordinasikan dulu ke RT dan RW. Selama ini pokir bapak banyak yang fisik, kami juga butuh bantuan dalam bentuk non-fisik,” ucapnya.

Sementara itu, Sandi Bintang Pratama, warga dari RT 12, menyampaikan ucapan terima kasih atas realisasi bantuan sumur bor.

“Terima kasih kepada Bapak Rachmad, sumur bor ini sangat membantu kami terutama saat musim kemarau,” tuturnya.

Tak hanya itu, sejumlah warga juga menyoroti kondisi kebersihan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah di kawasan Lapau Sudut. Warga mengeluhkan belum tersedianya fasilitas bak sampah yang layak, sehingga kerap terlihat sampah bergantungan di pagar-pagar rumah dan menjadi sasaran binatang liar.

Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Rachmad Wijaya memberikan penjelasan dan komitmen tindak lanjut sesuai kewenangan dan kemampuan anggaran yang tersedia.

Terkait jalan yang mengalami keretakan di Kelurahan Rawang, ia menjelaskan bahwa kontraktor akan segera bertemu dengan RT dan RW setempat untuk meninjau dan mencari solusi teknis.

“Penyebab utama mungkin karena pengerasan jalan belum sempurna saat sudah dilalui kendaraan. Namun saya pastikan akan diberikan DID (Dana Insentif Daerah) untuk perbaikan,” jelasnya.

Mengenai usulan bantuan non-fisik, Rachmad menyampaikan bahwa pada tahun ini memang belum tersedia karena belum masuk dalam skema program pemerintah pusat. Namun ia memastikan akan memperjuangkannya pada tahun anggaran berikutnya.

“Untuk tahun ini belum bisa karena memang belum masuk dalam program pusat. Tapi aspirasi ini sudah saya catat, dan insya Allah akan diupayakan tahun depan,” katanya.

Rachmad juga menegaskan pentingnya komunikasi dua arah antara warga dan wakil rakyat agar penyaluran program tepat sasaran.

“Saya harap warga aktif menyampaikan kebutuhan kepada kami. Tidak harus menunggu kami datang, karena saya siap membantu apa yang memang bisa dibantu,” tegasnya.

Terkait usulan pembuatan bak sampah, ia mengingatkan agar penempatannya tidak sembarangan dan harus melalui pertimbangan tata ruang yang baik.

“Pastikan lahan kosong itu betul-betul bisa digunakan. Tidak bisa sembarangan menaruh tiang-tiang bak sampah karena akan berdampak ke estetika dan tata lingkungan,” ujarnya.

Melalui reses ini, Rachmad Wijaya kembali menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat dan menjadi saluran aspirasi yang aktif, terbuka, dan solutif.(Edg)