Kerusakan Irigasi Banda Baru Ancam Kelangsungan Pertanian

Kerusakan saluran irigasai Banda Baru Nagari Tandikat ancam kelangsungan pertanian masyarakat.

Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Daerah Irigasi Bandar Baru yang terletak di Nagari Tandikat, Kecamatan  VII Koto Patamuan saat ini sangat membutuhkan perhatian serius oleh pihak pemerintah.

Pasalnya, sampai saat ini kerusakan saluran  DI di daerah itu masih belum bisa diperbaiki sebagaimana mestinya. Alhasil, kondisi itu dikhawatirkan berdampak terhadap terhadap kelangsungan pertanian masyarakat di daerah itu.

Informasi yang dihimpun melalui Walinagari Tandikek Saharuddin diketahui, kerusakan DI Banda Baru terjadi sekitar pada bulan Maret tahun 2024 lalu dan hingga kini kondisinya masih belum bisa diperbaiki sebagaimana mestinya.

“Makanya irigasi itu kini nyaris tak lagi berfungsi dengan baik, karena tebing dinding irigasi yang terbuat dari tembok permanen itu mengalami keruakan parah akibat terjangan banjir yang terjadi,” terangnya.

Menurutnya, akibat rusaknya jaringan irigasi tersebut menyebabkan daya tampung irigasi tidak lagi memadai sehingga berakibat banyaknya lahan pertanian warga yang terlantar atau tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya.

“Demikian  pula dampaknya terhadap lahan perkebunan warga, dan kelangsungan kolam perikanan masyarakat,” terangnya.

Pihaknya berharap ke depan Daerah Irigasi di daerah itu bisa dibenahi sedemikian rupa, yaitu dengan membongkar irigasi lama dan membangun irigasi yang baru di lokasi yang sama sepanjang 400 meter itu.

Pihaknya menyebutkan dengan diperbaikinya kerusakan aliran daerah irigasi di kawasan itu tentunya diharapkan aktifitas pertanian, warga sekitar bisa kembali pulih seperti semula sekaligus dampaknya diharapkan  bisa meningkaatkan penghasilan masyarakat.

Data yang dihimpun melalui sejumlah sumber diketahui, dampak banjir yang melanda Daerah Padangpariaman sepanjang 2024 lalu juga mengakibatkan kerusakan serius terhadap Irigasi Bandar Baru di Nagari Sungai Durian, Kecamatan  VII Koto Patamuan.

Akibatnya, tebing irigasi permanen di kawasan itu mengalami kerusakan serius terhadap irigasi dengan panjang 400 meter itu.

Demikian pula kerusakan Irigasi Bandar Baru di Nagari Nagari Malai III Koto, Kecamatan Sungai Geringging.

Dimana mengakibatkan tebing permanen irigasi dengan panjang 500 meter itu juga rusak serius akibat diterjang banjir yang terjadi pada 8 Maret 2024 yang lalu.

Demikian pula kerusakan Irigasi Bandar Baru di Nagari III Koto Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang yang panjangnya mencapai 650 meter itu. (ris)