Kepala Bayi Tergores dengan 7 Jahitan di RSUD Sungai Dareh
Diduga Kelalaian Dokter Membantu Persalinan
Dharmasraya— Rakyat Sumbar- Tangisan Mulyani(22) dan Dodi Apriadi (23), pasangan suami istri itu tak terbendung ketika melihat kelahiran putra pertamanya dengan luka di kepala setelah menjalani proses melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh, Sabtu (11/1) dini hari.
Dodi Apriadi (23), kepada awak media, Jumat (24/1) di RSUD Sungai Dareh saat akan berobat anaknya mengatakan, bayi laki-lakinya yang kini baru berusia 14 hari dengan berat badan 2,6 kilogram saat lahir itu sekarang sering rewel, bahkan dijahitannya itu sedikit bernanah karena mungkin ada terjadi infeksi.
Tajamnya pisau sang dokter saat membantu persalinan Mulyani (22) yang berlangsung sekitar 11 jam itu telah melukai kepala buah hatinya yang lahir pada Sabtu (11/1) sekitar pukul 02.00 WIB.
Ia menyebutkan akibatnya, diusia yang baru dalam hitungan jam bahkan menit itu, anaknya harus mendapat tujuh jahitan di kepala bahagian samping saat proses melahirkan.
“Semua itu terjadi saat dokter membuka pintu melahirkan dengan cara merobeknya dengan pisau, karena istri saya kesulitan dalam melahirkan,” kata Dodi Apriadi.
Ia sangat menyayangkan ketidak propesionalnya dokter yang membantu proses bersalin istrinya. Bahkan yang lebih sangat membuat ia kecewa, ketika pihak dokter tersebut mengatakan, bahwa anaknya hanya sedikit tergores. Namun, kenyataannya, tujuh jahitan menjadi jalan akhir dari goresan itu.
“Seenaknya saja bilang tergores, setelah itu, istri saya dipaksa untuk menanda tangani surat pernyataan, dengan alasan agar anak bisa dipindahkan,”katanya penuh kecewa.
Jahitan pada bagian kepala bayi yang diduga tersayat alat medis saat menjalani proses persalinan di RSUD Sungai Dareh pada Jumat (10/1).
Ia meminta agar pihak rumah sakit untuk bertanggungjawab atas apa yang dialami putra pertamanya itu. Bukan hanya sebatas diminta untuk kontrol tapi lebih dari itu.
“Pihak dokter menganjurkan kami untuk membawa anak kami ke RSUD, berobat atau kontrol” katanya dengan mata berkaca-kaca melihat kondisi buah hatinya yang diusia paginya harus mendapat tidak semestinya.
Ia takut akibat ketidak propesional dokter yang membantu proses bersalin istrinya itu, tidak hanya menyebabkan luka di kulit kepala bayinya dengan 7 jahitan itu saja.
“Kita belum yakin, luka ini hanya menyayat kulit kepala, tapi saya kuwatir, mengenai batok kepala,” keluhnya.
Anehnya, Direktur RSUD Sungai Dareh, Husnul Chotimah didampingi Kabid Pelayanan Milana Gafar, justru tidak mengetahui adanya kejadian yang menimpa putra pertama pasangan suami istri itu.
“Kita belum dapat informasinya, namun akan kami telusuri dulu apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.
Meski demikian, jelasnya mengatakan dalam proses persalinan normal, segala risiko mungkin saja bisa terjadi, bahkan hingga hal yang dialami bayi tersebut.
“Kita pastikan dulu apa yang sebenarnya terjadi, yang pasti setiap proses persalinan ada standar operasional prosedurnya,dan kita tidak lepas tangan,” pungkasnya. (yy)