Padang, rakyatsumbar.id – Kandidat Ketua KONI Sumbar, Tommy Irawan Sandra membuat kejutan dengan menyambut Juara Dunia dari ajang turnamen World Surfing League (WSL) bertajuk Nias Pro QS 6000 kategori Mens Shortboard, Dylan Wilcoxen, Sabtu (5/7/2025) di Pelabuhan Muaro, Padang. Atlet PSOI (Persatuan Selancar Ombak Indonesia) Sumbar peraih medali perunggu PON XXI-2024 di Aceh-Sumut silam itu mendapat apresiasi dari Tommy yang kini masih mengemban Amanah sebagai Ketua KONI Kabupaten Pasaman.
“Capaian Dylan sangat luar biasa dan kita tentunya patut memberikan penghargaan. Perlu diingat, Dylan itu punya darah Pasaman karena ibu kandungnya, berasal dari Talu yang sebelumnya masih berada dalam daerah administratif Kabupaten Pasaman. Jelas dia anak kita dan itu merupakan kebanggaan Sumatera Barat dan pastinya juga kebanggaan Indonesia. Kita akan terus support Dylan karena dia masih berusia sangat muda, yakni 16 tahun dan dipastikan dia akan tetap membela Sumbar di ajang-ajang berikutnya,”kata Tommy yang berlatar belakang pengusaha termuka di Sumbar ini.
Tommy juga memastikan hal serupa juga akan dilakukannya terhadap atlet Sumbar lainnya.Ia mengakui Sumbar memiliki potensi besar terkait olahraga prestasi dan ini ia lihat sendiri selama memimpin KONI Pasaman yang juga menjadi salah satu daerah penyuplai atlet Sumbar. Sebagai catatan, di PON Aceh Sumut lalu, atlet-atlet Sumbar mencatatkan potensi besar untuk ajang serupa berikutnya,karena capaian medali perak lebih banyak dibanding PON Papua 2021 silam.
“Pada PON Papua lalu, kita meraih 12 medali perak. Dan di Aceh, kita meraih 14 perak. Jelas ini potensi untuk PON mendatang tahun 2028 di NTB-NTT. Belum lagi capaian Perunggunya yang juga lebih banyak di Aceh-Sumut dibanding Papua,”kata Tommy meyakinkan.
Kehadiran Tommy untuk menyambut sang juara dunia itu bersama tim PSOI Sumbar lainnya menjadi pusat perhatian bagi pengguna Kapal Cepat Mentawai Fast di Pelabuhan Muaro Padang pagi itu. Sejumlah bule-bule yang akan menyebrang ke Mentawai yang tak biasa melihat momentum itu juga ikut memberikan apresiasi. Sambil menjinjing peralatan surfing, mereka ikut memberikan selamat kepada Dylan dan peselancar lainnya yang dilehernya masih menggantung kalungan bunga yang dikalungi Tommy Irawan begitu turun dari mobil yang membawa mereka dari Sibolga, Sumatera Utara.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PSOI Sumbar, Harry S.Algamar mengakui mendapat surprise atas kehadiran Tommy Irawan yang menyempatkan waktunya untuk menyambut atlet-atlet binaannya. Tommy sendiri sudah hadir di Kawasan tersebut sebelum waktu subuh masuk.
“Kami tak menduga sama sekali dan kami menyampaikan apresiasi juga atas sambutan ini. Terima kasih atas perhatian dan sambutannya,”kata Harry yang kini masih menjabat sebagai Wasekum I KONI Sumbar itu.
Dikatakannya, pihaknya juga mendapat undangan jamuan sarapan dari Tommy kepada para peselancar dan ofisial PSOI. Namun karena mereka terburu jadwal keberangkatan kapal ke Mentawai di Sabtu pagi itu, mereka tak bisa memenuhi undangan tersebut.
Harry yang telah mendampingi tim hampir sebulan lamanya itu tak hanya berada di Nias, Sumatera Utara. Dia juga mendampingi saat tim bertanding di Krui, Lampung. Pada penampilan di Nias Pro QS 6000 itu, Dylan sukses meraih gelar juara dunia di kategori ‘Men’s Shortboard’. Tak hanya Dylan. Pesancar muda putri Mentawai, Kya Heuer mampu finish di posisi ‘equal third’ setelah terhenti di babak semifinal “Women’s Shortboard”.
Dylan tampil dominan sepanjang kompetisi. Dengan teknik tinggi dan konsistensi luar biasa, ia berhasil menyingkirkan lawan-lawannya hingga babak final dan keluar sebagai juara dunia WSL Nias Pro QS 6000. Kemenangan ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia di kancah selancar internasional.
“Dylan World Champion Nias Pro. Dylan World Champion Nias Pro.Indonesia Juara!” ujarnya kegirangan usai pengumuman pada Kamis, (26/6).
Kya menorehkan hasil gemilang dengan menembus babak semifinal. Meskipun langkahnya terhenti, raihan posisi “equal third” di divisi putri tetap menjadi prestasi membanggakan.
Ajang ini menjadi bukti bahwa atlet-atlet selancar Indonesia, khususnya dari Mentawai yang dikenal sebagai salah satu surga selancar dunia, memiliki potensi besar untuk bersaing di level global.(rif)