rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Kamtibmas Sumbar Kondusif saat Natal

Kamtibmas Sumbar Kondusif saat Natal

Kapolda Sumbar Irjenpol Teddy Minahasa Putra bersama pejabat Forkopimda memantau pelaksanaan ibadat pada malam Natal di salah satu gereja di Kota Padang. 

Padang, Rakyatsumbar.id– Polisi mengeklaim situasi keamanan, ketertiban dan masyarakat (Kamtibmas) saat perayaan Natal di Sumbar kondusif.  Polisi memberlakukan pengamanan tertutup dan terbuka.

“Aman terkendali, tidak ada gangguan Kamtibmas di Sumbar,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto, Minggu (26/12) siang.

Menjelang malam Natal, tim penjinak bom (Jibom) Satbrimob Polda Sumbar telah melakukan sterilisasi terhadap delapan gereja di Kota Padang.

“Sterilisasi menjelang malam natal itu untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada masyarakat yang melaksanakan malam Natal,” ungkap Satake Bayu.

Menurut Stake, terciptanya Kamtibmas yang kondusif di Sumbar berkat peran masyarakat yang memelihara kerukunan antar umat beragama.

“Kita tahu rasa saling menghormati di Sumbar sangat tinggi, sehingga Sumbar terus menjadi daerah yang peduli terhadap keberagaman,” ungkapnya.

Kapolda Lakukan Pengecekan

Pada malam Misa Natal, Jumat, (24/12), Kapolda Sumbar, Irjenpol Teddy Minahasa Putra, bersama pejabat Forkopimda melakukan pengecekan di sejumlah  gereja di Padang. Patroli itu demi memastikan kegiatan berjalan aman.

Lokasi pengecekan diantaranya  Gereja GPIB, Gereja BNKP, Pos Pam Masjid Al Hakim, dan Gereja St. Fransiskus depan Polda Sumbar.

“Informai yang kita himpun laporan dari para Kapolres, barangkali juga Dandim kepada bapak Danrem, Alhamdulillah, sejauh ini masih dalam keadaan aman,” ucap Kapolda Sumbar.

Ia meyakinkan, Natal ini berjalan dengan aman.

“Kita akan menerapkan konsep pengamanan yang betul-betul aktual sesuai dengan potensi ancaman yang ada di Sumatera Barat ini,” ungkap Teddy.

Ia menekankan, dalam memberikan keamanan di gereja pada sejumlah wilayah dengan melakukan pengamanan secara terbuka dan secara tertutup.

“Ada penerapan ring satu, ring dua, ring tiga, kemudian penerapan SOP mobilitas bagi orang yang keluar dan masuk, serta sterilisasi lokasi dan sebagainya,” pungkas Teddy. (handi yanuar)

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *