rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Jika Tidak Ingin Terjebak Macet, Pengendara Diminta Pilih Jalur Alternatif

Jika Tidak Ingin Terjebak Macet, Pengendara Diminta Pilih Jalur Alternatif

Macet panjang di kawasan Lembah Anai

Padangpanjang, rakyatsumbar.id—Proses pengaspalan ruas jalan Padang-Bukittinggi di Lembah Anai yang dilakukan dari 15 Oktober hingga 30 Oktober mendatang, menyebabkan kemacetan panjang di kawasan itu.

Seperti yang terlihat Kamis (17/10/2024) malam. Dimana, kendaraan yang datang dari arah Padang maupun dari arah Padangpanjang, harus terjebak dalam antrian panjang.

Pasalnya, proses pengaspalan di beberapa titik badan jalan yang rusak akibat banjir bandang dan lahar dingin beberapa bulan lalu, sejauh ini masih berlangsung.

Bila petugas sedang melakukan pengaspalan, dipastikan akses jalan ditutup guna memperlancar petugas melaksanakan tugasnya.

Sedangkan ketika tidak sedang pengaspalan, petugas memberlakukan buka tutup di beberapa titik akibat adanya penyempitan badan jalan.

“Jalur lembah Anai masih proses pengasapalan. Ini diperkirakan sampai 30 Oktober 2024. Disarankan agar melalui jalur alternatif via Malalak atau Sitinjau, kalau tidak mau macet berjam-jam,” jelas Kapolres Padangpanjang AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro melalui percapakan WhatApp.

Kapolres menjelaskan hal itu, seiring dengan terjadinya kemacetan yang cukup panjang, karena proses pengaspalan sedang berlangsung.

Selain pengerjaan pengaspalan, penyebab kemacetan malam ini juga karena masih berlangsungnya pengerjaan.

“Ada dua titik penyebab kemacetan,” jelasnya.

Pada akun Humas Polres Padangpanjang, Kapolres juga membagikan foto dan video yang menggambarkan kondisi kemacetan di jalur utama Sumbar itu.

Jalan nasional di kawasan Lembah Anai, terbentang sejak dari batas Kota Padangpanjang hingga ke batas Padangpariaman.

Kawasan itu berada di Jorong Air Mancur Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar. Secara hukum, kawasan tersebut berada di wilayah Polres Padangpanjang.

Jalan yang menghubungkan kota-kota penting di Sumatera Barat itu, sempat putus total akibat banjir lahar dingin pada 11 Mei 2024. Dalam beberapa bulan, kendaraan tujuan Padang-Bukittinggi atau sebaliknya, dialihkan via Malalak atau Sitinjau Lawik.

Sejak dua bulan lalu, jalur ini kembali bisa dilintasi kendaraan maksimal dua sumbu, roda empat atau enam, namun sering macet karena aktivitas pengerjaan perbaikan, termasuk buka tutup akibat penyempitan jalan di beberapa titik.(ned)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *