Jenazah Penambang Emas Bukan Warga Dharmasraya
Dharmasraya, Rakyat Sumbar — Empat perkeja penambang emas yang diduga meninggal akibat tertimbun longsor di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa lagi, kini jenazahnya sudah dipulangkan ke kampung halaman di Lampung dan Pati.
“Dua Jenazah ini bukan warga Dharmasraya, dan sudah dipulangkan pada Kamis (13/01/2021) kemarin, duanya lagi dipulangkan pada Rabu (12/01/2021),” kata M Darzan, 55 tahun, yang mengurus kepulangan jenazah di Klinik keluarga, Sikabau Kecamatan Pulaupunjung, Jum’at (15/01/2021).
Kepada awak media, M.Darzan menyebutkan, pengurusan kepulangan empat jenazah itu, setelah adanya permintaan keluarga yang ada di kampung halamannya.
“Sampai di Dharmasraya jenazah ini, langsung dilakukan proses pengawetan di Klinik Keluarga, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, dan kemudian hantarkan ke kampung halamannya,” kata Darsan kembali.
Darzan yang bekerja sebagai Agen Bus Sumatara-Jawa itu menyatakan tidak mengetahui siapa agen yang mengurus kedatangan empat korban sampai bekerja sebagai penambang di Solok Selatan itu.
“Kapan korban mulai bekerja saya tidak tahu, korban ini bekerja dengan siapa juga tidak tahu. Saya hanya diminta bantuan untuk mengurusi, soal identitas korban saya tidak tahu,” tegasnya.
Ia mengemukan kalau pihaknya mendapat informasi jika korban juga menerima uang santunan sekitar Rp11 juta dari pihak bos tempat almarhum bekerja.
“Jadi dari informasi yang kita dapat, empat keluarga jenazah ini mendapat santunan satu orangnya 11 juta, siapa bosnya saya juga tidak tahu,” jelasnya.
Terpisah, dr.Rio pemilik Klinik keluarga mengakui, bahwa pihaknya membantu kepulangan jenazah dugaan kecelakaan kerja yang tertimbun longsor saat bekerja tambang emas di Solok Selatan.
“Iya, pemulangan jenazah melalui klinik saya setelah ada permintaan keluarga korban,” kata dr.Rio, Jumat (15/01/2021)
Selain itu, agar mayat tidak berbau, pihaknya juga membantu memberikan pengawetan jenazah dengan memberikan formalin dan membungkus serta memasukan jenazah kedalam mobil.
“Formalin juga kita berikan agar tidak bauk, karena klinik kita punya izin dan bertipe D,” ungkapnya.
Sebelum kliniknya membantu pemulangan jenazah, pihaknya telah menerima surat perdamaian dari pihak keluarga, bahwa tidak akan ada tuntutan.
“Tampa ada surat, kami tentu tidak berani, cari mati namanya,” kata dengan tegas.
Sebelumnya, sebanyak empat dari enam orang penambang yang tertimbun longsor tambang emas di Kabupaten Solok Selatan sudah ditemukan dengan kondisi dua meninggal dan dua selamat.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Romi Aprijal di Padang Aro, Rabu (12/01/2021) mengatakan, dua korban meninggal yaitu Sugito (32) Yudi Purnomo (32) juga warga Pati Jawa Tengah.
“Untuk korban yang meninggal dikembalikan ke agennya di Dharmasraya,” ujarnya.
Selanjutnya dua lagi korban yang ditemukan sudah meninggal dunia pada Rabu sore. Kedua korban yaitu Miyanto (51) tahun warga Bunut Selatan, Lampung dan Sulistiyono (41) warga Pati Jawa Tengah.
“Kedua korban dievakuasi Rabu pukul 17.00 WIB dan sampai di Puskesmas Abai sekitar pukul 19.30 Wib dan langsung dibawa ke Dharmasraya,” ujarnya. (*)