Inilah 44 Karya Sastra Nominasi Anugerah Sastramedia 2022
44 karya sastra nominasi anugerah Sastramedia 2022.
Pertepatan dengan ulang tahun Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM) ke-2, 10 Oktober 2022 dan setelah melalui rapat Tim Redaksi tanggal 8 Oktober 2022, diumumkan 44 Karya Sastra Nominasi Anugerah Sastramedia 2022 kategori Puisi, Cerpen, dan Esai.
Sastramedia merupakan jurnal karya sastra daring yang dikelola oleh Komunitas JSM.
“Nominasi 44 karya terpilih ini – terdiri dari 22 puisi, 11 cerpen, serta 22 esai – merupakan hasil evaluasi dan seleksi khusus dari semua karya yang pernah dimuat pada jurnal sastra daring Sastramedia.com mulai minggu pertama November 2021 sampai minggu terakhir September 2022.”
“Evaluasi dilakukan oleh satu tim yang dipimpin oleh Pimpinan Redaksi Sastramedia, Sofyan RH. Zaid, dibantu oleh Emi Suy sebagai Sekretaris Redaksi”, ujar Riri Satria, Ketua Jagat Sastra Milenia selaku Pimpinan Umum Sastramedia, Senin (10/10/2022).
Sekretaris Redaksi Sastramedia, Emi Suy menjelaskan, semua karya yang masuk nominasi akan dimuat dalam buku ‘Kata Terpilih Kita Menjadi’.
Buku ini akan diterbitkan oleh JSM Press, dan satu karya terpilih masing-masing kategori sebagai peraih Anugerah Sastramedia 2022.
Karya ini akan diumumkan pada peringatan ulang tahun Komunitas Jagat Sastra Milenia yang ke-2, tanggal 16 Oktober 2022 di Aula Pusat Dokumentasi sastra (PDS) H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki Jakarta”
Sementara itu Sofyan RH. Zaid, Pimpinan Redaksi serta Ketua Tim Evaluasi dan Seleksi, mengatakan, ada satu hal yang menarik, di mana para penulis muda Indonesia.
Bahkan mereka yang tinggal jauh dari keramaian kota, ternyata memiliki kemampuan menulis yang baik. Potensi-potensi seperti ini harus dikembangkan dan di beri ruang.
Untuk itu, Komunitas Jagat Sastra Milenia melalui Sastramedia akan memberikan ruang itu dengan tetap mengutamakan kualitas.
Selain memberikan Anugerah Sastramedia, perayaan Ulang Tahun Jagat Sastra Milenia kedua ini juga menyelenggarakan acara peluncuran buku kumpulan puisi “Modus yang Tulus” karya Dhe Sundayana Perbangsa.
Serta kumpulan puisi “Stasiun Rupa Akasara” karya Erna Winarsih Wiyono, dengan pembahas adalah Doddi Ahmad Fauji serta Ira Sumarah Hartati Kusumastuti.
Lalu peluncuran buku “Kaidah Puisi dan Akidah Kepenyairan” karya Sofyan RH Zaid, serta parade baca puisi oleh Exan Zen (pemenang 1 Lomba Baca Puisi Memperingat Seabad Chairil Anwar oleh Jagat Sastra Milenia), Ical Vrigar, Piet Yuliakhansa, Jusiman Dessirua, Rinidiyanti Ayahbi.
Selanjutnya Gambuh R. Basedo, Nunung Noor El Niel, Emi Suy, Rissa Churria, serta Erna Winarsih Wiyono. (ri)
22 Puisi Nominasi:
1. Generasi Kaum Hibrid (A Warits Rovi)
2. Kepada Anakku (Anugrah Prasetya)
3. Pada Suatu Window Shopping Di Plaza Indonesia (Arnis Silvia)
4. Ingin Dikenang Sebagai Penyair Mati Muda (Budhi Setyawan)
5. Puisi Yang Tak Pernah Lahir (Dedi Tarhedi)
6. Perburuan (Dedy Tri Riyadi)
7. Di Atas Ranjang Tua Milik Ibuku (Galuh Ayara)
8. Puisisaurus Rex (Gilang Perdana)
9. Gadisku (Hari Alfiyah)
10. Draft.Doc (Imam Budiman)
11. Ransel (Irvan Syahril)
12. Piring (Joko Pinurbo)
13. Mengunjungi Jakarta (Jun Desember)
14. Karena Cita-Citanya Jadi Penyair (Jusiman Dessirua)
15. Alegori, 1987 (Kiki Sulistyo)
16. Yang Terulur Menjengukmu, Sebelum Dan Sesudah Perang (Lailatul Kiptiyah)
17. Di Dalam Dan Di Luar Masjid (M. Faizi)
18. Penyakit di Pagi Hari, Jam 6:30 (Muhammad Riyadi)
19. Kisah-Kisah Kecil Kafka (Norrahman Alif)
20. Agustus (Sapto Wardoyo)
21. Membuat Kabar Buruk Setelah Bangun Dari Tidur (Sengat Ibrahim)
22. Jenar (Tjahjono Widarmanto)
11 Cerpen Nominasi:
1. Jamais Vu (Andria Septy)
2. Warisan Buah Kandung (Beri Hanna)
3. Sofa Hijau Nyonya Yoss (Iin Farliani)
4. Mencari Juru Masak Pastoran (Jeli Manalu)
5. Coromorphosa (Juli Prasetya)
6. Tidak Ada Orang Lain di Gang Itu (Kiki Sulistyo)
7. Alena Tidak Meninggal Pukul Delapan (Pasini)
8. Pacuan Kuda (Robbyan Abel Ramdhon)
9. Seekor Ayam Milik Tetangga (Tjak S. Parlan)
10. Dini Hari di Moncongloe (Wawan Kurniawan)
11. Nun, Anggrek, Nun (Wendy Fermana)
11 Esai Nominasi:
1. Dealisme Pengarang Muda (Ade Mulyono)
2. Tuhan, Cinta, Dan Puisi (Agus Manaji)
3. Pintu Masuk (Hendy Pratama)
4. Melawan Dengan Kata (Hikmat Gumelar)
5. Sastra, Interaksi Budaya, Dan Kita (Jamal T. Suryanata)
6. Madame Bovary: Kematian Romantisisme di Tangan Flaubert (Naning Scheid)
7. Upaya Memaknai “Dewa Telah Mati” Sajak Subagio Sastrowardoyo (Rahmat Wahyudi)
8. Kritik Dan Satire Dalam Puisi Imam Budiman (Thomas Elisa)
9. Yang Personal Dalam Puisi (Wawak RW)
10. Puisi Dalam Kesederhanaan Wislawa (Wawan Kurniawan)
11. Aku Binatang Jalang, Maka Aku Menjadi (Yana Risdiana)