Ini Dia Pemenang Lomba Menulis DP3AP2KB Sumbar
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyerahkan piagam dan hadiah kepada salah satu pemenang lomba menulis DP3AP2KB Sumbar.
Padang, rakyatsumbar.id – Akhirnya, pemenang lomba menulis esai dengan tema tokoh perempuan Minang dimata anak bangsa, yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sumbar diumumkan.
Lomba penulisan essai ini diadakan dalam bentuk 3 kategori diantaranya, kategori siswa SLTP/SLTA, kategori Mahasiswa/umum, kategori Jurnalis.
Adapun pemenang dalam kategori siswa SLTP/SLTA juara 1 diraih oleh Mayang Putri Sandeva dengan judul tulisan Bundo Kanduang Raudha Thaib, Inspirasi Perempuan Minang.
Juara 2 oleh Nobela Geminda (Menggali Sosok Perempuan Inspiratif dari Negeri Talu).
Sementara juara 3 Fazatil Husainah Fauzi El Muhammady (Warisan Perjuangan Rahmah El Yunusiyyah).
Harapan 1 Rury Dwi Aryanti Literasi Merupakan Akar Gerakan Rohana Kudus, Harapan 2 Hanif Rahman (Figur Psikologi Indonesia: Zakiah Daradjat).
Kemudian, kategori Mahasiswa/Umum, juara 1 Yohanes De Britto Wirajati dengan judul tulisan Praktik Sosial Maestro Seni Bela Diri Inyiak Upiak Palatiang dalam Ranah Silek.
Juara 2. Wanda Rahmad Putra Sariamin Ismail, (Sastra dan Pendidikan Perempuan).
Sementara juara 3 Abul Muamar Nilai-nilai Keberlanjutan dalam Kepahlawanan Rohana Kudus. Harapan 1 Juli Ishaq Putra, (Rahmi Meri Yenti: Jalan Juang Aktivis Perempuan dari Ranah Minang.
Harapan 1 Yunadi Hijrah Rahmal El-Yunusiyah: Perempuan Penerobos Masa, Penggerak Generasi Bangsa.
Harapan 2 Risky Wahyudi Mendiskusikan Novel Padusi sebagai Upaya MembacaPerjuangan Ka’bati Melawan Marginalisasi Kaum Perempuan.
Harapan 3 Indra Junaidi Refleksi Feminisme dari Rahmah El Yunusiyah terhadap Pendidikan Perempuan sebagai Gerakan Melawan Ketidakadilan Gender di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Koridor Islam.
Selanjutnya, pemenang kategori jurnalis juara 1. Ka’bati dengan judul karya Raudha Thaib: Benih yang Tumbuh di antara Bangkaibangkai Eksistensialisme Minangkabau.
Juara 2. Alfiandana Susilo Aji (Kasma Iswari Sang Promotor Agraris).
Juara 3 Kiki Nofrijum dari Haluan dengan karya (Wilda Yanti si Ratu Sampah, Perempuan yang Aktif Menyuarakan Isu Lingkungan).
Harapan 1. Hasbunallah Haris (Ibuku Adalah Rasuna Said Milenial) dan harapan 2 Sri Darni dari RRI Padang dengan judul karya (Dunia Dalam Genggaman Sang Srikandi Minang)
Penyerahan hadiah masing-masing pemenang diberikan usai pelaksanaan upacara Hari Bela Negara di Gor Haji Agus Salim, Senin (19/12/2022) yang diserahkan oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi.
Kepala DP3AP2KB Sumbar, Gemala Ranti menjelaskan lomba diadakan bertujuan untuk mendorong kreativitas generasi muda dalam menulis dan menebar nilai kebaikan yang dapat diteladani dari tokoh perempuan Minangkabau.
“Lomba essai dalam rangka Hari Bela Negara ini, bertujuan untuk melihat seberapa anak bangsa dalam mengenang dan memaknai tokoh perempuan Minangkabau di Sumbar. Lomba sendiri berlandaskan literasi, yang mana orang-orang harus banyak membaca,” ujar Gemala Ranti usai membagikan apresiasi kepada pemenang lomba.
Ia menyampaikan begitu banyak pejuang-pejuang perempuan yang dikenang orang pada umumnya dalam sejarah.
Namun terkadang hanya sebatas mengenang saja, tidak menggali begitu dalam nilai yang patut diteladani masyarakat umum.
“Tokoh perempuan hebat itu ada Rauda Thaib, Rohana Kudus, hingga tokoh-tokoh modern dengan berbagai inspirasi yang bisa membangkitkan semangat kita. Ada juga beberapa peserta yang menulis dan mengaitkan tokoh tersebut dengan sosok terdekatnya, seperti ibu, saudara, dan perempuan hebat lainnya,” katanya.
Menurutnya, dalam lomba ini dinilai sejauh apa peserta menila dan menulis kehebatan tokoh perempuan Minangkabau. Kehebatan tersebut penting untuk disalurkan dan dituangkan ke dalam sebuah tulisan, sehingga yang membaca pun juga mengetahuinya.
Selain itu, lomba ini juga bertujuan untuk menggerakkan tingkat baca dan juga keseriusan penulis dalam menulis suatu karya yang sudah mulai menurun. Sebab, menurutnya saat ini begitu banyak generasi muda saat ini menulis dengan tulisan yang tidak seratus persen orisinil hasil karyanya.
“Kita ingin generasi muda sekarang belajar menulis dengan baik. Salah satunya menggali dan menambah lagi bacaan buku untuk kekayaan bahan tulisan,” tukasnya.
Lomba penulisan esai itu dinilai dewan juri yakni Yona Primadesi, Yefri Heriani dan Mahatma Muhammad. (edg)