PADANG,Rakyat Sumbar – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-64 Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Sumatera Barat berlangsung penuh kehangatan, kepedulian, dan canda tawa. Tak sekadar selebrasi, peringatan kali ini dimaknai dengan aksi berbagi dan kebersamaan yang membekas di hati, Sabtu (26/7/2025).
Dipimpin langsung oleh Ketua IKWI Sumbar, Dra Iva Tureyza Idroes, rombongan yang terdiri dari sekitar 30 anggota memulai hari dengan anjangsana ke Panti Jompo Sabai Nan Aluih di Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman. Mereka datang tidak hanya membawa senyum, tetapi juga bantuan berupa dana santunan, pakaian, sembako, susu kaleng, dan makanan ringan. Sebagian bantuan ini disokong oleh pengusaha “Kripik Balado” ternama dari Padang, Christine Hakim.
“Ini bentuk syukur dan rasa cinta kami di usia IKWI yang ke-64. Kepedulian terhadap sesama harus menjadi napas dari setiap langkah kita,” ujar Iva Idroes.
Setelah menghangatkan hati para penghuni panti, perjalanan dilanjutkan ke destinasi wisata alam Tapian Tabiang Barasok di Bukittinggi. Di tempat yang tengah naik daun ini, mereka merayakan ulang tahun IKWI dengan potong kue yang dihiasi logo organisasi—simbol semangat dan kekompakan para ibu-ibu wartawan.
Suasana kian meriah saat berbagai fun games digelar. Mulai dari lomba estafet bola, bola plastik, hingga permainan ‘bola ayam’ mengundang gelak tawa dan nostalgia masa kecil. Semua peserta mendapatkan hadiah, karena di hari bahagia ini, tak ada yang pulang dengan tangan hampa.
“Permainannya sederhana, tapi tawa dan keakraban yang tercipta luar biasa. Ini pelepas penat yang sesungguhnya,” kata Iva sambil tersenyum lebar.
Puncak keceriaan belum berhenti. Dalam perjalanan pulang menuju Padang, suasana di dalam bus wisata eksklusif pun berubah menjadi panggung hiburan. Lagu-lagu nostalgia dilantunkan oleh para penyanyi berbakat dari dalam tubuh IKWI sendiri seperti Zunayeni (RRI Padang), Eli Sawir, Yessy Soesilo (Harian Singgalang), dan Dara (Radio Sushi 99.1 FM). Alunan lagu disambut joget-joget ringan, membuat suasana terasa seperti pesta keluarga besar.
“Seakan kami lupa usia, lupa cucu. Hari ini hanya ada tawa dan rasa syukur,” celetuk salah seorang anggota sambil tertawa.
Hari pun berakhir menjelang magrib, namun kehangatan dan semangat hari itu masih tertinggal di hati. Di usia yang ke-64, IKWI Sumbar membuktikan bahwa menjadi organisasi perempuan bukan hanya soal eksistensi, tapi juga soal kepedulian, kebersamaan, dan cinta yang tak lekang oleh waktu. (*)