Hilang Enam Hari, Ade Rifal Belum Ditemukan
Pasaman, rakyatsumbar.id — Tim Basarnas, bersama BPBD, Forkopimca Bonjol, pemerintahan nagari Limo Koto dan warga lainnya hingga kini masih melakukan pencarian terhadap Ade Rifal Saputra (30) warga Padang Sarai Jorong Batu Badindiang Selatan Nagari Limo Koto, Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman yang dinyatakan hilang sejak Kamis (24/12/2020) lalu.
Hilangnya pemuda itu menghebohkan warga sekitar. Puluhan warga dan keluarga, termasuk Tim Basarnas, BPBD, kepolisian, dan TNI turut membantu pencarian.
Dari data Camat Bonjol, Afnita menyebutkan, korban diduga keluar rumah keluarga adik ayahnya, Kamis (24/12/2020) dinihari lalu, namun hingga Rabu (30/12/2020) ini, pemuda itu belum juga ditemukan.
“Dari penuturan orang tua korban, pada Rabu (23/12/2020) malam, Ade Rifal masih berada di dalam kamar rumah keluarga ayahnya. Namun, pada Kamis (24/12/2020) paginya, korban tidak adalagi dikamarnya, dan tidak ada yang melihat yang bersangkutan pergi kemana tanpa membawa apapun, dan belum kembali hingga kini,” ujar Camat Bonjol Afnita pada rakyatsumbar.id melalui phonselnya, Rabu (30/12/2020) siang.
Menurut keterangan pihak keluarga, korban dalam menjalani pengobatan alternatif karena kurang sehat. Kabarnya korban diduga kemasukan jin. Sudah tiga bulan belakangan korban juga jarang keluar dari rumah keluarga orang tuanya itu, karena sakit yang dialaminya.
Sebelumnya kata Afnita, korban ini juga pernah bekerja di rantau yakni diluar negeri. Dirantau ia pernah bekerja disebuah kapal. Namun karena sakit, korban pulang kampung menjalani perawatan di rumah keluarga ayahnya di Nagari Limo Koto itu.
“Tadi pagi, Tim Basarnas, BPBD, pihak kepolisian dan TNI kembali turun kelapangan mencari korban. Tim Basarnas dan BPBD turun menyusuri sungai di daerah itu. Sementara warga sekitar turun ke jorong-jorong dan kebun masyarakat, hingga Bukit terdekat unruk mencari korban,” terangnya.
Kata Afnita, pencarian hari ke tujuh ini, sebanyak 50 orang dilibatkan. Adapun lokasi yang telah disusuri kata dia yakni, disekitar rumah korban, menyisir Batang air sampai ka Batang Masang, termasuk ke Jorong Batu Badindiang Utara dan Selatan yang berbatasan langsung dengan Nagari Nan 7 Kecamatan Palupuah kabupaten Agam.
“Kita berharap semoga korban segera dapat ditemukan dengan kondisi selamat,” kata Afnita.
Informasi yang dihimpun rakyatsumbar.id, hingga kini belum ada petunjuk yang ditemukan untuk mengetahui keberadaan pemuda itu. Kini, orang tua korban dan keluarga hanya bisa pasrah. Mereka terus menangis dan mencari sang anak.
“Pencarian sampai sekarang masih dilakukan namun belum membuahkan hasil. Semua kerja keras, dan keluarga, serta Basarnas, BPBD, Polisi, TNI, warga, relawan terus mencari dari pagi sampai malam,” kata ayah korban Pak Yaih.
Bahkan lantaran tak kunjung ditemukan, sang ayah terus menangis, tak tahan jika teringat sosok putranya. Pekerjaan pak Yaih pun menjadi terbengkalai lantaran tenaga, waktu dan pikirannya hanya tercurah untuk menemukan putranya yang hilang itu. Dengan lirih, pak Yaih berharap agar anaknya yang menghilang misterius segera ditemukan.
“Satu yang kami inginkan, anak saya segera diketemukan,” tutur dia. (zon)