rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Hidupkan Kembali Kereta Api Jalur Kayu Tanam-Padangpanjang

Hidupkan Kembali Kereta Api Jalur Kayu Tanam-Padangpanjang

Nurmalini, salah seorang saksi sejarah kejayaan Stasiun Kereta Api Kayu Tanam

Padangpariaman, rakyatsumbar.id— Pertunjukan Galanggang Arang yang dihelat Kementrian Pendidikan Riset dan Tekhnologi pada Jumat dan Sabtu (19-20/07/2024) , tak ayal melahirkan asa baru bagi warga Kayu Tanam Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam, Kabupaten Padangpariaman, terkait kembalinya kejayaan Stasiun kebanggaan masyarakat di daerah itu.

Stasiun Kereta Api Kayu Tanam sebelumnya,  pernah mengalami masa kejayaannya sekitar era perjuangan kemerdekaan hingga tahun 60 an sampai tahun 70.

Data yang dihimpun koran ini, Stasiun Kayu Tanam (KTN) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Padangpariaman.

Dalam perjalanan sejarahnya, stasiun ini awalnya merupakan titik permulaan dari jalur rel gerigi menghubungkan antara Kayu Tanam dengan Kota Padangpanjang. Akan tetapi, kini jalur rel gerigi tersebut sudah tidak lagi beroperasi, terutama disebabkan karena sarana kereta api untuk melalui jalur tersebut  tidak lagi tersedia.

Stasiun Kereta Api  Kayu Tanam sebelumnya dikenal memiliki delapan jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus serta jalur 7 dan 8 sebagai sepur badug untuk menyimpan gerbong batu bara.

Di pihak lain, berkaca pada kilas balik sejarah,  keberadaan  stasiun kereta api Kayu Tanam ini dulunya pernah mengalami masa kejayaannya. Dimana saat itu aktivitas perkeretaapian di sekitar Stasiun Kereta Api Kayu Tanam pernah begitu ramai dengan berbagai aktivitas.

“Iyo dulu tahun 70-an maso ambo masih ketek-ketek, aktivitas di sekitar stasiun kereta ko iyo cukup rami. Makonyo dulu banyak urang yang menggaleh  di siko. Jenisnyo juo bamacam-macam. Ado namonyo nasi dagang yang sangat diminati masyarakat. Baitu pulo kopi kawa tradisional yang dimininum langsung jo galuak. Pokoknyo ramilah akatu itu,” terang Azwar, salah seorang tetua warga Kayu Tanam dihubungi koran ini Sabtu malam kemarin.

Azwar menyebutkan, tentu sangat beralasan jika saat ini pihaknya begitu merindukan situasi keramaian yang pernah hadir di sekitar Stasiun Kereta Api Kayu Tanam dulunya. Sebab dengan begitu, dampaknya jelas akan sangat positif terhadap perputaran dan peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan itu.

“Iyo kan sayang kalau stasiun kereta sagadangko dibiakan sarupo iko. Kalau dapek tantunya bisalah diramikan baliak, di sampiang melayani penumpang jurusan Padang sarupo yang ado kini,” terangnya.

Azar juga menyebutkan, jika Stasiun Kereta Api Kayu Tanam Dulunya merupakan stasiun terpenting untuk menunjang pengangkutan bahan baku batu bara yang berasal dari Kota Sawahlunto.

Senada dengan itu juga diakui salah seorang saksi sejarah lainnya, bernama Nurmalini, yang tak lain adalah artis kenamaan asal Kayu Tanam pada era 40 dan 50-an. Sebagai saksi sejarah Nurmalini mengaku dirinya jelas sangat merindukan suasana keramaian yang pernah ada di sekitar Stasiun Kereta Api Kayu Tanam sebelumnya.

“Kalau dulu maso Amak masih anak-anak iyo acok bamain ka stasiunko jo kawan-kawan. Sebab disiko dulu salain rami urang manggaleh banyak pulo. Tantu sangaik jauh babeda jo kondisi yang nampak kini,” terangnya.

Diakuinya, untuk bisa meramaikan kembali aktivitas di sekitar Stasiun Kereta Api Kayu Tanam, maka tentunya jalur kereta api dari Kayu Tanam menuju Kota Padang Panjang perlu dihidupkan atau diaktifkan kembali seperti dulu kala.

“Mungkin sababnyo jalur ka Padangpanjang indak aktif sarupo dulu, di sampiang rel atau jeriginyo lah banyak rusak, juo ado kesulitan untuk melewati jembatan yang ado di Batang Anai. Makonyo jalur atau rel yang ado di situ mungkin paralu dirombak atau dituka, atau bisa juo mungkin dibuekkan teroongan baru. Tapi baa rancaknyo itu tantu pemerintah yang lebih tahu caronyo,” terang Anduang Nurmalini yang juga merupakan salah seorang saksi sejarah semasa  pendudukan Tentara Penjajahan Jepang ini.

Anduang Nurmalini mengaku sangat optimis, jika saja Stasiun Kereta Api Kayu Tanam bisa diramaikan kembali seperti masa kejayaannya, tentunya akan sangat berdampak luas terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

Demikian pula dalam menunjang kelancaran hubungan transfortasi antara Kabupaten Padangpariaman menuju Kota Padangpanjang, di samping melalui jalur darat melewati kawasan Silaiang yang terbilang rawan terkena musibah banjir, seperti yang terjadi baru-baru ini. (ris)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *