Hendri Septa Klaim Mampu Atasi Masalah Sampah di Padang
Sistem penanganan sampah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Padang, rakyatsumbar.id – Saat ini jumlah sampah Kota Padang yang masuk ke TPA Aie Dingin per harinya mencapai sebanyak 500-550 ton per hari.
Kondisi ini pun tentu sangat memerlukan penanganan secara serius.
Apalagi berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, kemungkinan besar TPA Aie Dingin ini akan penuh di 2026.
Untuk hal ini Hendri Septa melihat langsung sistem pengolahan sampah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (18/9/2022).
“Kita tahu Cilacap merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang penanganan sampahnya sudah berjalan menggunakan teknologi RDF (refuse derived fuel),” ungkap Wako.
Hendri menyampaikan, tujuan dari kunjungan pihaknya ke Kabupaten Cilacap yaitu untuk mengadopsi teknologi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST RDF) milik Pemkab Cilacap.
Saat ini sistem pengolahan sampah tersebut menjadi primadona di Tanah Air.
Metode RDF merupakan salah satu metode dalam pemanfaatan sampah dengan memberikan perlakuan.
Sehingga sampah dapat menjadi bahan bakar/salah satu sumber energi.
Melalui metode ini, sampah dapat menjadi sebagai sumber energi menggantikan batu bara.
Sehingga pemakaian batu bara juga dapat berkurang.
“Saat ini kita di Kota Padang harus mengatasi 4 juta ton sampah.”
“Semoga pertemuan kali ini menjadi cikal bakal kami untuk dapat mencontoh manajemen suksesnya Pemkab Cilacap dalam mengolah sampah menggunakan metode TPST RDF tersebut,” ungkapnya.
Wako Hendri Septa juga membeberkan, terkait kesiapan Pemko Padang untuk menggunakan metode RDF.
Saat ini sudah memiliki kajian studi kelayakan (FS) yang dibuat oleh Universitas Andalas (Unand) pada November 2020 lalu.
Selain itu, juga telah membuat kesepakatan bersama dengan PT. Semen Padang pada 6 desember 2021 untuk pemanfaatan hasil pengolahan sampah dengan teknologi RDF.
Hal itu diperkuat dengan telah disiapkannya lahan sebagai lokasi RDF-Plant di TPA Aie Dingin seluas 3-4 hektare. (rif)