Harga Sawit Berada di Level Terendah, Petani Mengeluh
Harga sawit semakin turun, petani makin merana.
Painan, rakyatsumbar.id – Petani sawit mengeluh karena harga beli yang sangat rendah.
Saat ini harganya sudah berada pada level terendah dengan harga 1 kilogramnya Rp600.
Kondisi itu sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Bahkan sejak satu pekan ini sebagian besar lahan milik petani dibiarkan begitu saja.
Salman, 47, petani kelapa sawit di Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang mengatakan sebagai petani sawit, mereka di hadapkan dengan dua masalah.
Sebab, jika di jual rugi, tidak di jual makin rugi lagi. Sementara biaya produksi tetap berjalan.
Saat ini baya untuk operasional panen (angkut sawit red) Rp300 per kilogram.
Kemudian biaya angkut dari lokasi ke pedagang pengumpul Rp200 pula per kilogram. Belum lagi biaya pemupukan setiap empat bulan nya.
“Jika harga sawit hanya di hargai Rp 600 per kilogram, berarti kami sebagai petani tidak mendapatkan untung.”
“Jika terus begini, bisa-bisa petani sawit benar-benar jatuh miskin dan tidak lagi bisa mengolah lahan yang ada saat ini,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi terbaru dari perusahaan CPO penampung TBS hasil panen masyarakat di daerah itu, sekarang pihak pabrik hanya membeli Rp630 hingga Rp 885 per kilogram, dengan potongan air 10 persen.
“Ini adalah hasil informasi terbaru dari tiga pabrik CPO yang terdapat di daerah selatan Pessel.”
“Hingga saat ini masih terlihat penumpukan TBS di perusahaan pengolahan kelapa sawit tersebut.”
“Karena menumpuk, sehingga jelas berdampak kepada anjloknya harga. Bahkan truk saya juga sudah parkir sejak,” katanya. (efi)