Solok, rakyatsumbar.id — Dinas Pangan, Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah Koto Solok menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Pasar Murah, Jumat, (26/9),
Program ini berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Perum Bulog dilaksanakan pada tiga lokasi.
Tiga lokasi Gerakan Pasar Murah (GMP) yaitu, di depan Masjid Agung Almuhsinin, kemudian di Jalan Sudirman Taman Syekh Kukut dan didepan Kantor Kelurahan Nan Balimo.
Pantauan di lokasi, terlihat antusias masyarakat dan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) membeli kebutuhan pokok yang disediakan pemerintah daerahseperti beras, ayam, cabai, telur, minyak dan lainnya.
Erna (45) Warga Solok, mengatakan berbelanja di GPM dan Pasar Murah ini bisa menghemat pengeluaran untuk membeli kebutuhan dapur.
Dengan selisih harga Rp1.000 hingga Rp3.000 ia dapat membeli lebih banyak sembako.
“Memang bedanya Rp 1.000- 2000 kan lumayan kalau kita beli banyak barang,” ujar Erna saat berbelanja dilokasi Gerakan Pangan Murah di depan Masjid Agung Almuhsinin, Jumat (26/9).
Ia mencontohkan untuk harga beras SPHP 5 Kg hanya dijual Rp62 ribu, sementara di pasaran jauh lebih mahal antara Rp 65 ribu, kemudian minyak goreng kemasan 2 liter dijual Rp31 ribu, sedangkan di pasaran Rp34 ribu .
“Telur ayam dan bahan kebutuhan lainnya juga jauh lebih murah. Saya berharap pasar murah itu lebih sering diadakan oleh pemerintah, agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” harapnya.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat lainnya, warga merasa terbantu dengan harga bahan pokok yang lebih murah dibandingkan di pasar tradisional.
Warga lainnya yang merasakan manfaatnya adalah Safitri (61), warga Kelurahan Kampung Jawa. Ia mengetahui adanya pasar murah ini dari informasi yang didapat dari tetangganya.
“Saya tadi beli beras, telur, dan minyak. Harganya lebih murah dibanding pasar. Sangat membantu, apalagi disaat kondisi ekonomi sedang sulit . Semoga kegiatan seperti ini bisa sering diadakan,” ujarnya.
Antusiasme warga terhadap pasar murah ini cukup tinggi, terbukti dari cepatnya stok bahan pokok yang tersedia habis terjual.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah Kota Solok (DPKUKM) Zulferi mengatakan GPM itu dilaksanakan untuk pengendalian inflasi harga pangan di pasar yang mulai beranjak naik.
“Kami ajak masyarakat untuk memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya untuk berbelanja dengan harga terjangkau,” ucapnya.
Adapun di Kota Solok sendiri, GPM dilaksanakan di Kantor Lurah Nan Balimo, yakni pada 2- 30 September dan 7-8 Oktober 2025. Sedangkan di Masjid Agung Almuhsinin, dilaksanakan pada 26 September, serta 3 dan 10 Oktober 2025.
Harga komoditi yang disediakan diantaranya yakni beras SPHP, dijual dengan harga kurang dari HET yakni Rp 62.500 per lima kilogram. Sedangkan gula pasir dijual Rp 17 ribu per kilogram, minyak kita Rp 31 ribu per 2 liter dan telur Rp 52 ribu per papan.
“Untuk beras SPHP, kami jual di harga bawah, kalau HET nya 65 ribu. Kami ingin masyarakat dapat memenuhi kebutuhan meski harga sedang banyak yang naik,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat memanfaatkan GPM untuk belanja hemat, dan turut berkontribusi dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi daerah. (wel)