rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Harga Kedelai Naik, Pedagang Mengeluh

Harga Kedelai Naik, Pedagang Mengeluh

Ilustrasi kedelai.

Padang, rakyatsumbar.id – Pengrajin tahu dan tempe di Kota Padang dibuat pusing dengan kenaikan bahan baku kedelai.

Pasalnya, para pedagang mengeluhkan harga kedelai yang melambung tinggi di penghujung 2022 ini.

“Parah, harga kacang kedelai perkarung di pasaran sebesar Rp730 ribu perkarung.”

“Sebelumnya harganya 680 ribu rupiah perkarung,” ucap Hendra salah seorang pengusaha tahu di Kurao, Siteba, Padang kepada Rakyat Sumbar, Rabu (2/11/2022).

Hendra terpaksa memperkecil ukuran tahu produksinya, untuk menyiasati mahalnya biaya produksi.

“Saya terpaksa memperkecil ukuran tahu saat melepas ke pasaran,” jelasnya.

Masnauli,  pengrajin tempe di Dadok Tunggul Hitam, juga terpaksa menaikan harga produksi barangnya saat melepas kepasaran.

“Untuk mengurangi ukuran, tidak mungkin lagi. Solusinya, kita menaikan harga. Imbasnya, pelanggan berkurang,” ungkapnya.

Masnauli yang telah menggeluti usaha pembuatan tempe sejak 10 tahun yang lalu ini menambahkan, lantaran mahalnya harga kedelai, ia tidak lagi mempekerjakan pekerja dalam membantunya membuat tempe.

“Dahulu saya mempekerjakan orang. Tapi saat ini tidak mampu lagi. Selain itu, kesanggupan saya memproduksi tempa hanya 25 kg sehari.”

“Hal ini tak lepas dari mahalnya harga bahan baku itu sendiri,” selorohnya.

Ia menyesalkan juga, kedelai sebagai bahan baku tempe pada saat ini kualitasnya jauh menurun.

“Dalam sekarung kedelai itu, acap kira menemukan kayu, jagung dan benda-benda lain dalam sekarung kedelai. Itu yang kita bersihkan diawal produksi sebuah tempe,” tutupnya.

Di pasaran sendiri, harga tahu berkisarRp1300 sampai Rp1500 perpotong, sedangkan harga tempe naik seribu rupiah dari harga pasaran. (edg)

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *