GOR Tuanku Rao Dibiarkan Terlantar, Pelaku Olahraga Kecewa
Pasaman, rakyatsumbar.id — Pelaku olahraga kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Pasaman yang seolah tidak peduli dengan keberadaan fasilitas olahraga di daerah tersebut. Dimana, sudah lima tahun belakangan ini dibiarkan terlantar tanpa perawatan, sehingga kondisinya sangat memprihatinkan.
Seperti kondisi Gedung Olahraga (GOR) Tuanku Rao Lubuksikaping yang berada di belakang Rumah Dinas Bupati Pasaman itu. Kondisi gedung olahraga saat ini, sudah banyak berantakan. Sebagian atap hilang sehingga gedung mewah itu kini sebagian sudah banyak yang lepas (tagurajai-red).
Gedung Olah Raga Tuanku Rao yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Pasaman ini dibiarkan terlantar. Tidak itu saja, loteng juga sudah banyak yang hancur, belum lagi WC di dalam gedung tersebut juga tidak terurus dan tampak kumuh.
Hingga kini, tidak ada lagi aktivitas olahraga di dalam gedung tersebut, karena saat ini gedung olahraga itu sudah disulap menjadi kantor sekretariat DPRD Pasaman, hal itu disebabkan karena kantor DPRD Pasaman yang berada di depan Kantor Bupati Pasaman dalam tahap pembangunan.
Di lapangan GOR Tuanku Rao Lubuksikaping yang dulunya telah banyak melahirkan atlet-atlet andal, baik dari cabang Bola Volly dan Bulu Tangkis itu, namun kini bangunannya sudah beralih fungsi untuk perkantoran.
“Kami sangat kecewa dengan kondisi bangunan GOR yang tidak terurus dan beralih fungsi saat ini Selama lima tahun terakhir, perhatian Pemkab Pasaman terhadap fasilitas olahraga benar-benar tidak ada. Pemkab hanya fokus membangun fasilitas jalan, dan kegiatan lainnya,” ujar Slamet Pawel selaku atlet dan juga pelatih Bola Volly Kabupaten Pasaman pada rakyatsumbar.id, Senin (15/02/2021).
Hal ini, lanjut Pawel, aktivitas olahraga pun menjadi lesu. Selain tidak mau merawat, pihak pemkab juga terlalu mudah memberikan izin penggunaan fasilitas olahraga untuk kegiatan di luar olahraga.
“Dulu Gor Tuanku Rao merupakan fasilitas olahraga yang banyak melahirkan atlet berbagai cabang olahraga. Namun karena sering digunakan untuk kegiatan bisnis, membuat lapangan tersebut rusak dan tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk sarana berolahraga,” keluhnya.
Slamet Pawel yang juga prihatin melihat kondisi Gor saat ini. “Sudah tidak ada lagi gedung olahraga yang kita bangakan, dan bisa digunakan untuk pembinaan atlet, baik latihan bola volly, basket, bulutangkis dan lainnya. Saat ini, anak-anak kami pun kini terpaksa berlatih ke lapangan bola volly yang ada di kampung-kampung,” ucap Slamet Pawel.
Menurutnya, olahraga ini bagian dari pembangunan bangsa, tapi terkesan tidak mendapat dukungan Pemkab Pasaman.
“Kami berharap pembinaan olahraga kembali digairahkan di Pasaman. Kalau soal bibit-bibit atlet, di sini cukup banyak. Kami butuh perhatian pemerintah yang mau memikirkan olahraga daerah ini,” sebutnya.
Untuk kembali membangkitkan pembinaan dan prestasi olahraga di Pasaman, Pawel menyarankan pejabat Pemkab Pasaman peduli dan memberikan perhatiannya, baik masalah perbaikan sarana olahraga, maupun pembinaan terhadap seluruh cabang Olahraga di daerah ini.
“Fasilitas olahraga yang sudah ada harus dirawat dengan baik. Lalu kebutuhan sarana olahraga yang belum ada dibangun. Pembinaan olahraga juga butuh anggaran yang cukup. Dalam hal ini Pemkab Pasaman mesti mau menggelontorkan anggaran untuk sarana dan prasarana olahraga,” ucapnya.
Kata Pawel lagi, jika Pemkab Pasaman serius dalam mendukung pembinaan olahraga, saya yakin prestasi olahraga di daerah ini tidak kalah dengan daerah lainnya di Sumbar. “Pasaman juga bisa menyumbangkan banyak atlet andal untuk daerah ini,” pungkasnya. (zon)