DAERAH  

Generator Mikrohidro UNP Hadir di Kamang Hilia

Tim Pengabdian Teknik UNP melakukan foto bersama di lokasi pengabdian di Kamang Hilia
Agam, Sumatera Barat-Universitas Negeri Padang (UNP) melalui Skema Program Integrasi Prodi dan Nagari (PIPN) berhasil menyelesaikan tahap penting kegiatan Instalasi dan Pengujian Generator Listrik pada Bangunan Sipil untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Nagari Kamang Hilia, Kabupaten Agam.
Program yang didukung oleh Fakultas Teknik dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNP ini menghadirkan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan, sekaligus memberdayakan masyarakat dalam mendukung sektor pertanian, usaha penggilingan padi, dan penerangan fasilitas umum.
Nagari Kamang Hilia selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung padi utama di Kabupaten Agam. Namun, ketersediaan listrik yang terbatas dan sering terganggu membuat aktivitas pertanian dan penggilingan padi tidak berjalan optimal. Melalui kegiatan pengabdian berbasis Program Integrasi Prodi dan Nagari, tim UNP menghadirkan inovasi berupa PLTMH dengan teknologi bangunan sipil penangkap air turbulence yang mampu memanfaatkan aliran irigasi sawah sebagai sumber energi.
Berbeda dari pembangkit mikrohidro konvensional yang membutuhkan perbedaan tinggi air cukup besar, sistem turbulence ini dapat menghasilkan energi meskipun beda ketinggian air relatif kecil. Air dialirkan melalui saluran yang dirancang khusus untuk menggerakkan turbin, lalu energi mekanik air tersebut diubah menjadi energi listrik melalui generator yang dihubungkan dengan pulley dan fan belt. Kapasitas listrik yang dihasilkan mencapai sekitar 5.000 watt, cukup untuk menopang kebutuhan penggilingan padi dan penerangan jalan di sekitar nagari.
Ketua Tim, Ir. Risma Apdeni, MT, menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya berhenti pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga melibatkan proses transfer pengetahuan kepada masyarakat. “Melalui Program Integrasi Prodi dan Nagari, kami tidak hanya membangun fasilitas, tetapi juga menyiapkan masyarakat agar mandiri dalam mengoperasikan dan merawat sistem PLTMH ini,” ungkapnya saat di hubungi Harian Rakyat Sumbar, Jumat (26/9)
Dengan beroperasinya PLTMH ini, Nagari Kamang Hilia kini menjadi model kemandirian energi berbasis komunitas.
Risma Apdeni menambahkan, UNP berharap program serupa dapat diperluas ke nagari lain di Sumatera Barat yang memiliki potensi air.
“Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa dengan sinergi perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat, kita bisa menghadirkan solusi energi terbarukan yang berkelanjutan,” tutup Risma Apdeni.
Proses kegiatan dilaksanakan melalui beberapa tahapan mulai dari survei teknis dan pemetaan potensi air, pembangunan bangunan sipil penangkap air, hingga instalasi turbin, generator, dan panel distribusi. Setelah uji coba atau commissioning dilakukan, sistem listrik kemudian disambungkan ke penggilingan padi dan jaringan penerangan jalan.
Selain itu, menurut Risma Apdeni, kehadiran PLTMH akan memberikan manfaat ekonomi. “Keberadaan PLTMH ini juga memberikan dampak sosial yang signifikan. Lampu LED yang dipasang di sepanjang jalan nagari menambah kualitas hidup warga, sementara petani mendapatkan kepastian energi listrik untuk menjaga mutu hasil panen yang digiling. Bagi mahasiswa UNP, keterlibatan dalam kegiatan ini juga menjadi sarana praktik lapangan yang berharga,” jelasnya.
Dr. Eng. Nevy Sandra, M.Eng, salah satu anggota tim pengabdian menambahkan, kegiatan ini contoh nyata penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Program ini mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Hasil riset dosen diterapkan langsung di lapangan, memberi manfaat bagi masyarakat, sekaligus menjadi ruang belajar bagi mahasiswa,” tambahnya.
Wali Nagari Kamang Hilia, Drs. Eryanson, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi UNP. “Program ini sangat membantu masyarakat kami. Selain biaya penggilingan padi lebih murah, sekarang jalan-jalan di nagari juga lebih terang sehingga masyarakat merasa lebih aman dan nyaman pada malam hari,” jelasnya.
Program ini sekaligus mendukung target pemerintah untuk mencapai 25 persen bauran energi nasional dari sumber terbarukan pada tahun 2030. Skema Program Integrasi Prodi dan Nagari yang didukung oleh Fakultas Teknik dan LP2M UNP menjadi jembatan penting yang menghubungkan keilmuan di perguruan tinggi dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga manfaat akademik dapat dirasakan langsung di tingkat akar rumput. (Edg)