Gempa melanda Bukittinggi, Ngarai Sianok dihondoh longsor.
Bukittinggi, rakyatsumbar.id—Bencana gempa bumi dan longsor melanda Kota Bukittinggi Sabtu (8/4) pukul 13.40 Wib. Informasi gempa diterima pukul 13.00 WIB.
Gempa bumi dan longsor terjadi di kawasan Ngarai Sianok RT 02/ RW 01. Gempa dan longsor tersebut juga membahayakan pengguna jalan.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi Ibentaro Samudera, akibat gempa bumi yang berkekuatan 4.5 Mag , 4.0 Mag, 3.9 Mag, 2.8 Mag , 2.5 Mag dan 1.7 Mag mengakibatkan longsor di lereng Ngarai Sianok
“Upaya yang kita lakukan adalah melakukan patroli ke Ngarai Sianok, Rusun Kota Bukittinggi,Jam Gadang Pasar Atas, RSAM, RSMOH dan tempat strategis lainnya,” ujar Ibentaro saat dikonfirmasi Rakyat Sumbar, Sabtu (8/4).
Ibentaro menambahkan gempa bumi dan longsor yang cukup menggemparkan warga Kota Bukittinggi tidak menimbulkan korban jiwa. BPBD Bukittinggi juga mengerahkan dua unit mobil dalam rangka penanggulangan bencana gempa bumi dan longsor tersebut.
“Kita mohon kepada masyarakat untuk waspada terutama yang tinggal di bantaran ngarai. Jika terjadi gempa susulan untuk segera ke lokasi yang aman, karena pusat gempa adalah segmen sianok dan jaraknya sangat dekat. Untuk itu, kita meminta kewaspadaan masyarakat terhadap bencana gempa tersebut,”ungkap Ibentaro.
Saat ini petugas BPBD dan kepolisian setempat sudah berada di lokasi untuk mengamankan lokasi yang masih dilintasi oleh pengendara.
“Sementara, kita tutup ruas jalan masuk ke daerah ini karena material ada yang maish menyangkut di atas, cukup berbahaya,” kata Kapolresta Bukittinggi, Kombespol Yessy Kurniati.
Petugas BPBD Bukittinggi, Ichwan menyebut tinggi reruntuhan longsor sekitar 10 meter dengan ketinggian tebing mencapai 50 meter.
“Kondisinya masih labil, masih ada retakan atau tanah yang terus bergerak, perlu diwaspadai jika hujan turun, bisa berakibat buruk,” katanya.
Gempa di Bukittinggi terjadi sekitar pukul 12.21 WIB, getaran gempa kali ini cukup kuat terasa hingga menggetarkan rumah dan kaca jendela.
Dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa itu terjadi di lokasi 0.30 LS, 100.28 BT di wilayah 9 kilometer Barat Laut Bukittinggi, Sumbar, dengan kedalaman 10 kilometer.
Lebih lanjut, Ibentaro menyebutkan dari hasil pantauan tim Pusdalops dan BPBD Bukittinggi, kejadian longsor baru ada di satu lokasi yakni kawasan ngarai. Gempa dan longsor tidak ada korban jiwa. Disamping itu, jalan tidak tertutup serta masih bisa dilalui kendaraan.
“Dimohon kepada masyarakat sekiitar Ngarai Sianok tetap waspada terhadap longsor akibat gempa bumi. Terutama sekitar pemukiman warga lereng Ngarai Sianok,”pungkas Ibentaro.
Kejadian gempa bumi yang diiringi gempa susulan itu cukup menggemparkan warga Bukittinggi. Mereka berhamburan keluar rumah karena gempa yang begitu kuat. Selain itu, juga terjadi gempa susulan. Mereka cukup takut karena goyangan gempa cukup kencang.
Desi dan Eni, warga Bukittinggi mengaku kaget dengan gempa yang sangat kuat tersebut, apalagi terjadi gempa susulan.
“Kami langsung lari ke liuar bangunan untuk menyelamatkan diri. Apalagi, gempa sangat kuat,”katanya.(edw)