Gebrak Pentas Galanggang Arang Tampil di Padangpariaman

Padangpariaman, rakyatsumbar.id–Sejumlah pertunjukan hasil persembahan puluhan group seni tradisional di Padangpariaman sepanjang Jumat dan Sabtu malam kemarin terlihat tampil menggebrak panggung pertunjukan Galanggang Arang Padangpariaman tahun 2024 yang dihelat oleh jajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, dipusatkan di Stasiun Kereta Api Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Padangpariaman.

Tak heran, arena pertunjukan pada malam itu terlihat tumpah ruah dibanjiri ribuan pengunjung yang hadir.

Galanggang Arang tahun ini yang mengusung Thema Anak Nagari Peduli Warisan Budaya sekaligus menyoroti konsep kuratorial terkait dengan sejarah

pembangunan industri pertambangan batubara di Sumatra Barat, yang dimulai pada akhir abad ke-19 Ini.

Antara lain, di isi berbagai kegiatan, Diantaranya Jumat (19/7), Giat Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto, Diskusi Cagar Budaya Tangguh Bencana, Pameran Seni, Pameran Koleksi dan Arsip Museum Parang Sintuak, Pameran Permainan Tradisional Minangkabau, Pasar Kuliner Khas Kayutanam, dan Pemutaran Film bertema Warisan Budaya.

Selanjutnya, Sabtu (20/7), pertunjukan musik Kolosal menghadirkan 21 Sanggar Tambua Tansa se-Padangpariaman. Selain itu juga penampilan senandung Lagu berjudul Kureta Mandaki, Tutur dan Senandung Kereta Rosmalini.

Selain itu juga ada Pertunjukan Musik Sanggar Dayung-dayung, Pertunjukan Randai Sanggar Umbuik Mudo, Pertunjukan Silek Bungo Rimbo Panjang, dan sejumlah kegiatan bernuansa seni dan budaya lainnya.

Seperti diakui Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, Galanggang Arang 2024 tidak hanya menjadi ajang perayaan, namun juga merupakan upaya konkret dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di Sumatra Barat,

dalam merawat dan memahami nilai-nilai warisan budaya mereka.

“Makanya melalui tema Anak Nagari Merawat Warisan Dunia, kegiatan ini tentu kita harapkan dapat membawa pesan kuat tentang

pentingnya keterlibatan aktif generasi muda dalam merawat dan memperkokoh warisan budaya kita,” Ucap Irini.

Setali mata uang, Mahatma Muhammad, selaku Kurator Galanggang Arang, dalam catatan kuratorialnya menegaskan, Galanggang Arang tahun ini akan menggali lapisan-lapisan sejarah dan ingatan kolektif masyarakat yang kompleks di balik WTBOS, khususnya di Stasiun Kayutanam, sekaligus juga untuk mengajak generasi muda lebih kritis dalam mengapresiasi, merawat, mengembangkan dan memanfaatkan warisan .

Sekdakab Padangpariaman Rudi Repenaldi Rilis, mewakili Bupati Suhatri Bur, dalam sambutannya Sabtu malam kemarin tak urung memberikan apresiasi atas berbagai atensi, komitmen dan dukungan penuh dari jajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, khususnya dengan menghelat Alek Anak Nagari dengan mengusung konsep Galanggang Arang.

“Seperti diketahui, kegiatan ini merupakan kegiatan tahun ke2 yang digelar jajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan tentunya kita dari Pemkab Padangpariaman jelas sangat serius menyikapi hal ini. Makanya ke depan kita telah berkomitmen agar kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahunnya,” terang Rudy Rilis.

Adapun sebagai bentuk keseriusan ke arah itu ke depannya sebut Rudy pihak Pemkab Padangpariaman nantinya bakal mengembangkan fasilitas panggung pertunjukan seni di kawasan itu berupa gelanggang seni yang bersifat permanen. Baik itu memanfaatkan dana APBD Padangpariaman maupun sumber pendanaan sah lainnya.

“Namun untuk bisa mewujudkan itu semua, kita tentunya berharap agar kerjasama yang baik ini tetap bisa dilanjutkan ke depannya ya Buk Rahayu,” terangnya, sembari disambut dengan anggukan oleh Direktorat pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan Yayuk Sri Budi Rahayu yang hadir saat itu. (ris)