Gawat, Sumbar Salah Satu Provinsi Kasus Bunuh Diri Tertinggi di Indonesia
Periode Januari – Oktober 2023 terdapat sebanyak 26 kasus bunuh diri terjadi.
Padang, rakyatsumbar.id – Ironis. Sumatera Barat masuk dalam sepuluh provinsi dengan kasus bunuh diri tertinggi.
Angkanya terus bertambah seiring dengan beberapa kasus bunuh diri yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Bunuh diri sendiri merupakan puncak persoalan kesehatan mental masyarakat, khususnya remaja dan dewasa muda.
Bunuh diri menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak muda. Namun, kepedulian masyarakat dan pemerintah akan pencegahan bunuh diri masih sangat kurang akibat kuatnya stigmatisasi dan diskriminasi.
Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari hingga 18 Oktober 2023.
Angka itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus.
Dari data tersebut, Sumatera Barat tercatat nomor urut delapan dengan jumlah kasus sebanyak 26 kasus bunuh diri, dari sepuluh provinsi dengan kasus bunuh diri tertinggi periode Januari – Oktober 2023.
Sepuluh provinsi dengan kasus bunuh diri tertinggi adalah, Jawa Tengah 356 kasus, Jawa Timur 184, Bali 94, Jawa Barat 60, DI Yogyakarta 48.
Selanjutnya Sumatera Utara 41, Lampung 27, Sumatera Barat 26, Bengkulu 22, dan Sulawesi Utara 18 kasus.
Di Kota Padang Terjadi Dua Kasus
Di Kota Padang sendiri, telah tercatat dua orang melakukan bunuh diri dan satu orang melakukan percobaan bunuh diri dalam kurun waktu Oktober – November 2023.
Seorang perempuan melakukan percobaan bunuh dari dari atas gedung salah satu hotel di Jl. Sudirman Padang, Minggu (15/10) lalu.
Perempuan berinisial MZ (20) diketahui merupakan mahasiswi di salah satu universitas negeri di Kota Padang. Peristiwa dramatis tersebut terjadi setelah diduga terlibat cekcok dengan pacarnya.
Terbaru, Seorang perempuan muda berinisial S (25) tewas gantung diri di sebuah kamar hotel di daerah Veteran Dalam, Kecamatan Padang Barat, Selasa (14/11).
Kemudian, seorang mahasiswi kedokteran di salah satu perguruan tinggi negeri di Padang di temukan tewas gantung diri.
Warga menemukannya di sebuah kamar kos di daerah Jati Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Kamis (16/11).
Gagal Kelola Konflik
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia Neny Andriani M.Psi.Psikolog, CI,C,NLP menjelaskan bunuh diri terjadi lantaran ketidakmampuan individu dalam mengelola konfliknya.
Selain itu, kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang di hadapinya.
“Individu yang kesulitan dalam mengelola konfliknya, dan tidak mampu dalam mengelola stresnya rentan mengalami depresi.”
“Jika individu terlambat mendapat pertolongan di kala mendapat depresi akut, biasanya beresiko akan melakukan tindakan bunuh diri,” jelasnya.
Selain itu, Neny Andriani menjelaskan juga, bunuh diri bisa terjadi karena hubungan interaksi dengan individu dan kelompok lain.
“Individu yang merasa di tolak oleh lingkungan sosialnya, biasanya individu tersebut tidak dapat mengelola permasalahannya dengan lingkungan.”
“Alhasil, individu mempunyai perasaan kesepian yang menghasilkan kondisi depresi bagi individu tersebut,” ujarnya.
Neny Andriani menambahkan, kurangnya support sistim dalam keluarga, bisa memicu terjadinya bunuh diri.
“Tidak ada dukungan keluarga menyebabkan individu berpeluang melakukan tindakan bunuh diri.”
“Support sistim dalam hal ini adalah, keluarga tidak bisa menjembatani komunikasi yang baik dengan individu. Akhirnya, individu memilih bunuh diri sebagai solusi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Neny Andriani menekankan perlunya di bangun komunikasi yang intens dalam keluarga.
“Keluarga harus bisa menjalin komunikasi yang intens terhadap anggota keluarga. Harus bisa memfasilitasi emosi anggota keluarganya, dengan memberikan pertanyaan.”
“Apakah hari ini berjalan dengan baik, atau apakah ada kendala hari ini. Bantu anggota keluarga mengungkapkan perasaannya. Ini menjadi solusi untuk mencegah upaya bunuh diri,” ujarnya.
Manfaatkan Jasa Layanan Jiwa
Untuk saat ini, menurut Neny Andriani di berbagai rumah sakit yang ada di Kota Padang, telah ada akses layanan jiwa.
“Rumah sakit telah mempunyai jasa layanan jiwa dengan menyediakan psikolog dan psikiater.
Selain itu, ada layanan jiwa berbasis online di Kota Padang yang bisa di akses masyarkat secara gratis. Jadi datang ke psikolog dan psikiater bukan lah hal yang tabu saat ini,” tutupnya. (edg)