Utama  

Gantikan Buka Penas Tani, Menko Airlangga Sampaikan Maaf Jokowi

Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato secara virtual, di Lapangan Udara Lanud Sutan Sjahril, Padang, Sabtu (10/6/2023).


Padang, rakyatsumbar.id–Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI telah dibuka Presiden RI Joko Widodo, diwakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato secara virtual, di Lapangan Udara Lanud Sutan Sjahril, Padang, Sabtu (10/6/2022).

Menko Airlangga saat menyampaikan pidato Presiden Jokowi dalam sambutannya permohonan maaf Presiden yang tidak bisa hadir pada Penas di Sumbar yang dihadiri puluhan ribu petani dan nelayan dari seluruh Indonesia tersebut.

“Kita memberikan apresiasi, patut bangga KTNA yang telah dapat menyelenggaran Penas ke-XVI ini dihadiri oleh 28 ribu petani nelayan dan petani hutan dari 37 provinsi di Indonesia dan dari berbagai stakeholder terkait. Tentunya, kita juga ucapkan terimakasih kepada masyarakat Sumatera Barat sebagai tuan rumah penas tani ini,” ujar Airlangga dalam sambutannya yang ditayangkan pada videotron yang terdapat pada sisi kiri dan kanan lokasi pembukaan Penas Tani XVI.

Ia mengatakan, tema Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Indonesia Pangan Lumbung Berkelanjutan Pangan Dunia Menuju 2045 yang diusung pada Penas Tani ini sangat tepat.

“Indonesia telah membuktikan kepada dunia, dengan kerjasama antara petani, nelayan, pemerintah berhasil mengatasi krisis pangan global dengan potensi dan kearifan lokal,serta dengan mengambil langkah konkrit untuk kebutuhan pangan nasional,” jelasnya.

Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam kondisi tidak normal akibat Pandemi Covid-19, Indonesia terbukti mampu menghasilkan pangan untuk kebutuhan negeri. Ketegangan politik di berbagai negara dan ancaman perubahan iklim memerlukan peran aktif semua pihak untuk meningkatkan produksi sektor pertanian.

“Peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) terkait ancaman krisis pangan global harus disikapi cepat oleh semua pihak dengan mengedepankan kolaborasi.Tema Penas ini sangat tepat,” sebutnya.

Di tengah ketidakpastian global akibat dampak pandemi Covid-19, eskalasi geopolitik, hingga perubahan iklim saat ini, peran aktif dan tanggung jawab berbagai pihak juga diperlukan untuk dapat meningkatkan produksi sektor pertanian. Dengan demikian ancaman krisis pangan global dapat teratasi, termasuk dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal.

“Pemerintah harus terus mengambil langkah-langkah konkrit dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan cara meningkatkan produksi dan memasifkan konsumsi pangan lokal serta mengenalkan ke negara lain sebagai komoditas ekspor,” ungkapnya.

Sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan petani hutan, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya mulai dari pembangunan infrastruktur bendungan untuk penyediaan air, pembangunan sarana transportasi untuk mengurangi logistic cost, pemanfaatan varietas unggul yang adaptif terhadap perubahan lingkungan, dan penerapan pertanian cerdas.

Selain itu, Pemerintah juga telah memfasilitasi penggunaaan alat dan mesin pertanian, penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Perhutanan Sosial (PS) dan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), penerapan pembangunan kelautan perikanan ekonomi biru, menumbuhkan start-up muda dan marketplace, hingga memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

“Tahun ini anggaran KUR bagi sektor pertanian yaitu Rp450 triliun. Silahkan Kementerian Pertanian untuk kembali mendorong pemerintah kabupaten dan kota, kelompok tani dan petani maupun nelayan untuk memanfaatkan prafon KUR sebanyaknya,” ungkapnya.

Di samping berbagai upaya tersebut, Menko Airlangga juga mengajak seluruh stakeholders untuk turut berkolaborasi dalam melakukan kerja nyata guna meningkatkan kemampuan dan kemandirian petani, nelayan dan petani hutan agar menjadi lebih produktif, mumpuni dalam literasi bisnis, mampu meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan, serta mandiri dan berdaya saing secara global.

“Pada forum akbar seperti PENAS XVI-2023 ini, sebagai ajang silaturahmi, sebagai wadah promosi hasil pembangunan pertanian, sebagai wadah untuk melakukan evaluasi, koreksi dan penyempurnaan terhadap program-program Pemerintah, sebagai wadah akses teknologi, dan sebagai wadah memperkenalkan bibit-bibit unggul,” pungkas Menko Airlangga.

Pembukaan Penas KTNA XVI Tahun 2023 dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sumbar Mahyeldi, Wagub Sumbar Audy Joinaldy, Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto, Anggota DPD RI Emma Yohanna, 14 gubernur,15 wakil gubernur, 260 bupati/kota, Ketua Umum KTNA Yadi Sofyan Noor, beserta jajaran hingga KTNA provinsi dan kabupaten/kota, serta 28.000 Petani dan nelayan se Indonesia.

Sebelum pembukaan Penas Tani dimulai, diawali dengan penampilan drumband gabungan dari sekitar 300 peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke XLIII Tahun 2023.

Penampilan para mayoret dan para penabuh bass drum serta beberapa tenornya dari drumband gabungan ini tampil menghibur, apalagi saat mereka juga beraksi akrobatik dengan memutar badan terus menerus. Seperti gasingan, sambil tetap menabuh atau membentuk formasi saling menumpuk.

Penampilan mereka memukau para peserta Penas Tani yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia yang sudah memadati tenda besar di depan tenda utama lokasi pembukaan event nasional tersebut, begitu juga tamu dan undangan yang hadir di Lanud Sutan Sjahril tersebut.

Selain itu, pada pembukaan Penas Tani juga disuguhkan tari massal bertajuk “Tari Manaruko Lumbung” dari ratusan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik) Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri .

Selain itu juga dilanjutkan penampilan kesenian yang dimainkan mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. (mul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *