Padang Pariaman, Rakyat Sumbar-Bencana banjir bandang yang kembali melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat memantik kepedulian dari berbagai pihak, termasuk dunia pendidikan. Universitas Negeri Padang (UNP), melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), turun langsung memberikan bantuan kepada warga yang tengah berjuang memulihkan diri dari dampak bencana.
Pada Sabtu, 6 Desember 2025, tim FMIPA Peduli menyambangi Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Kawasan ini menjadi salah satu titik yang mengalami kerusakan serius akibat luapan air dan material dari perbukitan yang terbawa arus banjir.
Dalam aksi kemanusiaan tersebut, FMIPA UNP menyalurkan 64 paket sembako berisi beras, sarden, mi instan, minyak goreng, serta mukena. Bantuan itu dibagikan langsung kepada warga yang kehilangan akses terhadap kebutuhan pokok usai banjir menerjang pemukiman.
Dekan FMIPA UNP, Prof. Dr. Yulkifli, S.Pd., M.Si., yang turut hadir dalam penyaluran bantuan, menjelaskan bahwa 2 x 11 Kayu Tanam merupakan salah satu kawasan paling parah terdampak karena posisinya berada di jalur aliran Sungai Batang Anai.
“Sungai itu kerap membawa material batu dan lumpur dalam jumlah besar ketika curah hujan meningkat,” ucapnya, Sabtu (6/12/25).
Menurut Yulkifli, beberapa Jorong di wilayah tersebut tidak hanya terdampak banjir, tetapi juga longsoran yang terbawa arus dari hulu sungai.
“Kondisi geografis membuat kawasan ini sangat rentan setiap kali hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sumatera Barat,” paparnya.
Prof Yulkifli menambahkan, sumber dana dari FMIPA Peduli Bencana yang di bagikan berasal sumbangan kegiatan CB tendik Fakultas, Prodi S2 pendidikan Fisika, S2 Pendidikan Biologi yang berkenan memberikan sebagian dana insentif akreditasi unggul digunakan untuk kegiatan kemanusian FMIPA Peduli Bencana.
“Terimakasih kepada Koordinator Prodi S2 Pendidikan Biologi, dan Koordinator S2 pendidikan Fisika atas dukungannya kepada sesama. Semoga jadi amalan yang akan dibalas Allah SWT,” ucapnya.
Prof menjelaskan juga,Tim FMIPA Peduli menyisir sejumlah titik posko seperti Jorong Padang Mantuang, Jorong Banda Manggih, Jorong Balah Air, dan Jorong Sipisang.
Di Jorong Banda Manggih tercatat sepuluh keluarga terdampak dan 5 rumah hancur, sementara di Balah Air tiga rumah dan satu unit huller rusak dengan 100 kepala keluarga turut merasakan dampaknya. Di Jorong Sipisang, tujuh rumah tertimbun longsor dan 100 kepala keluarga terisolasi akibat akses yang tertutup material.
Selain membantu masyarakat umum, FMIPA UNP juga menyiapkan bantuan untuk civitas akademika mereka sendiri. Sebanyak 20 orang dari lingkungan FMIPA UNP dilaporkan mengalami kerusakan rumah cukup berat dan akan menerima bantuan dalam waktu dekat sebagai bentuk tanggung jawab internal fakultas.
Yulkifli mengapresiasi dukungan para koordinator Prodi S2 Pendidikan Biologi dan S2 Pendidikan Fisika yang menyisihkan sebagian dana insentif Akreditasi Unggul untuk kegiatan kemanusiaan tersebut. Ia menegaskan bahwa kepedulian sivitas akademika menjadi kekuatan penting dalam aksi tanggap bencana yang dilakukan FMIPA UNP.
Kegiatan FMIPA UNP Peduli Bencana ini menambah panjang daftar lembaga pendidikan yang turun langsung untuk membantu pemulihan warga Sumbar. Di tengah bencana yang masih terjadi di berbagai daerah Indonesia, kolaborasi berbagai institusi dianggap krusial agar pemenuhan kebutuhan dasar warga berjalan cepat dan tepat sasaran. Warga Kayu Tanam pun berharap dukungan yang terus mengalir dapat mempercepat pemulihan dan membantu mereka kembali menjalani kehidupan seperti sedia kala. (Edg)

