OPINI  

Fly Over Sitinjau Laut, Solok Makin Dekat ke Padang

Oleh: Masful

Perjuangan gigih anggota DPR RI Andre Rosiade dalam mendorong pembangunan Fly Over di kawasan Sitinjau Laut, Padang menuju Solok akhirnya membuahkan hasil. Proyek raksasa ini segera dimulai, dengan nilai investasi hampir Rp5 triliun. Infrastruktur jalan layang ini dirancang melintasi tanjakan dan tikungan ekstrem yang selama ini menjadi momok bagi pengendara, terutama truk dan kendaraan berat.

Upaya membenahi akses Padang–Solok sejatinya sudah dimulai sejak era Gubernur Hasan Basri Durin (1987–1997). Namun seiring lonjakan jumlah kendaraan dan aktivitas logistik, perbaikan masa lalu tak lagi memadai. Kecelakaan demi kecelakaan terus terjadi di jalur ekstrem tersebut, menjadikan Fly Over sebagai solusi konkret yang dinanti bertahun-tahun.

Kini, dengan kehadiran Fly Over, aksesibilitas antara dua kota ini akan jauh lebih lancar, aman, dan cepat. Banyak yang menyebut proyek ini bakal menjadi ikon seperti jalan layang dari Kuala Lumpur ke Genting Highland—mempercepat perjalanan sekaligus menambah daya tarik wisata.

Solok Raya: Siap Menyambut Gelombang Wisata Baru

Proyek ini tak hanya menghubungkan dua titik geografis, tapi juga membuka potensi besar bagi kawasan Solok Raya: Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Kabupaten Solok Selatan. Ketiga daerah ini akan makin dekat ke “bibir” Kota Padang, ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Percepatan akses ini diprediksi mendorong lonjakan aktivitas ekonomi dan wisata di wilayah tersebut.

Kabupaten Solok, khususnya kawasan dingin seperti Lembah Gumanti dan Talang, berada di posisi strategis untuk memanen manfaatnya. Menurut prinsip dasar kepariwisataan, destinasi unggulan biasanya memiliki dua daya tarik utama: kawasan dingin dan kawasan pantai. Solok memiliki salah satunya dengan kekuatan penuh: hawa sejuk, hamparan kebun teh, dan panorama alam yang memesona.

Respons Cepat Pemkab Solok

Tak ingin ketinggalan momentum, dalam 100 hari awal kepemimpinan, Bupati Solok Jon Firman Pandu dan Wakil Bupati Candra menggelar pertemuan strategis di Alahan Panjang. Mereka duduk bersama tiga tokoh besar dan mantan bupati Solok: Gamawan Fauzi, Syamsu Rahim, dan Gusmal. Diskusi ini menjadi ajang merumuskan masa depan pariwisata Solok di tengah peluang besar pasca Fly Over.

Langkah ini tergolong langka dan patut diapresiasi, karena tidak banyak daerah yang melibatkan tokoh-tokoh besarnya dalam perencanaan pembangunan. Gamawan Fauzi, yang berpengalaman sebagai Gubernur Sumbar dan Menteri Dalam Negeri, memberikan banyak masukan strategis demi kemajuan kampung halamannya.

Bagi Jon Firman Pandu dan Candra, pertemuan ini menjadi modal penting dalam memulai masa tugas mereka. Tinggal bagaimana komunikasi dan kolaborasi terus dirawat agar arah pembangunan Solok Raya ke depan benar-benar menjawab harapan masyarakat.

Solok Punya Segalanya: Danau, Gunung, dan Air Panas

Selain Danau Singkarak yang terkenal, Solok juga memiliki potensi wisata air panas alami dari Gunung Talang. Jika dikelola secara profesional, ini bisa menjadi magnet baru wisata Sumatera Barat. Arus kunjungan yang meningkat akan membawa dampak langsung pada peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan warga.

Sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2008 tentang Kepariwisataan, sektor ini memang menjadi tulang punggung ekonomi nasional yang didukung penuh oleh pemerintah pusat dan daerah.

Dan kini, tinggal bagaimana Pemerintah Daerah mempersiapkan diri untuk memanfaatkan momentum kehadiran Fly Over Sitinjau Laut. Lebih dari sekadar infrastruktur penghubung, fly over ini adalah pembuka jalan bagi Lembah Gumanti dan sekitarnya untuk benar-benar bersinar sebagai destinasi wisata unggulan: sejuk, elok, dan mempesona.(*)

*Penulis adalah wartawan senior, mantan Anggota DPRD Sumbar